JAKARTA. Pemerintah belum merumuskan kuota impor beras untuk tahun depan. Untuk memenuhi kebutuhan awal tahun, pemerintah mengandalkan stok Badan Urusan Logistik (Bulog) sebanyak 1,2 juta ton yang disebut mampu memasok konsumsi beras selama 4,5 bulan.Saat dikonfirmasi tentang kalkulasi impor beras tahun depan pun, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pun tidak merinci secara detil. Dia hanya mengharapkan produksi beras dalam negeri bisa meningkat agar kuota impor bisa ditekan."Susah (menekan impor beras) karena konsumsi beras masyarakat Indonesia masih sangat tinggi," ungkap Gita, Kamis (22/12) malam.Seharusnya, lanjut dia, masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi beras dan mengalihkan sumber karbohidrat pada jenis pangan lain seperti singkong atau ubi jalar. Hanya, upaya menekan tingkat konsumsi beras yang nyaris menyentuh 140 kilogram (kg) per kapita per tahun terbilang sulit. Indonesia bahkan mencatatkan konsumsi beras yang lebih ketimbang Malaysia atau Thailand sebesar 65-70 kg perkapita per tahun.Peneliti Universitas Andalas Jhon Farlis secara terpisah membenarkan kondisi tersebut. Kebutuhan beras masyarakat pada 2011 tercatat sebesar 113,48 kg perkapita per tahun. Angka itu relatif turun dari realisasi 2008 sebesar 139,15 kg perkapita per tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Gita Wirjawan: Impor beras sulit ditekan
JAKARTA. Pemerintah belum merumuskan kuota impor beras untuk tahun depan. Untuk memenuhi kebutuhan awal tahun, pemerintah mengandalkan stok Badan Urusan Logistik (Bulog) sebanyak 1,2 juta ton yang disebut mampu memasok konsumsi beras selama 4,5 bulan.Saat dikonfirmasi tentang kalkulasi impor beras tahun depan pun, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pun tidak merinci secara detil. Dia hanya mengharapkan produksi beras dalam negeri bisa meningkat agar kuota impor bisa ditekan."Susah (menekan impor beras) karena konsumsi beras masyarakat Indonesia masih sangat tinggi," ungkap Gita, Kamis (22/12) malam.Seharusnya, lanjut dia, masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi beras dan mengalihkan sumber karbohidrat pada jenis pangan lain seperti singkong atau ubi jalar. Hanya, upaya menekan tingkat konsumsi beras yang nyaris menyentuh 140 kilogram (kg) per kapita per tahun terbilang sulit. Indonesia bahkan mencatatkan konsumsi beras yang lebih ketimbang Malaysia atau Thailand sebesar 65-70 kg perkapita per tahun.Peneliti Universitas Andalas Jhon Farlis secara terpisah membenarkan kondisi tersebut. Kebutuhan beras masyarakat pada 2011 tercatat sebesar 113,48 kg perkapita per tahun. Angka itu relatif turun dari realisasi 2008 sebesar 139,15 kg perkapita per tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News