JAKARTA. Setelah kinerjanya sempat tertekan di semester satu, manajemen PT Gajah Tunggal Tbk (
GJTL) kini bisa tersenyum. Maklum, analis memprediksi kinerja produsen ban ini akan membaik di kuartal empat tahun ini. Di enam bulan pertama tahun ini, GJTL membukukan penurunan margin akibat kenaikan harga karet alam. Kondisi ini mengakibatkan ongkos produksi membengkak. Pasalnya biaya bahan baku karet alam mencapai 32,5% dari total biaya produksi. "Makanya, mahal atau tidaknya harga karet alam akan sangat mempengaruhi margin kotor perusahaan ini," kata Maria Renata, Analis Mandiri Sekuritas, Rabu (29/11).
Memang, beban kenaikan harga karet bisa dilimpahkan ke pelanggan dengan menaikkan harga jual ban. Tapi, menurut Maria, produsen tak bisa mengalihkan 100% biaya ke konsumen. Kini, harga karet alam cenderung turun. Menurut catatan Yuniv Trenseno, Analis OSK Nusadana Securities, harga karet alam selama kuartal tiga 2011 turun 15%. Tren penurunan ini diperkirakan akan berlanjut tahun depan. Yuniv menghitung harga karet di kuartal empat akan turun 9% dari posisi harga di kuartal tiga 2011. Efeknya, margin kotor GJTL bakal meningkat menjadi 14,8%. Sebagai perbandingan, margin kotor produsen ban dengan merek GT Radial ini pada kuartal II 2011 cuma 11,6%. Kemarin, harga karet mencapai US$ 3,21 per kilogram (kg). Yuniv meramal harga karet berkisar US$ 4,5 per kg tahun depan. Ban sepeda motor Selain sentimen positif dari penurunan harga karet, analis menilai prospek bisnis ban masih cerah. Penjualan akan tumbuh seiring peningkatan penjualan otomotif. GJTL menargetkan pendapatan tahun ini naik sekitar 22%-25% jadi Rp 12 triliun-Rp 12,3 triliun. Menurut Maria, 10% dari peningkatan pendapatan itu bersumber dari kenaikan volume penjualan dan kenaikan harga produk. Analis menilai penjualan ban sepeda motor akan menjadi salah satu penunjang kinerja GJTL. Asosiasi Industri Sepeda Motor (AISI) mencatat pertumbuhan penjualan kendaraan roda dua rata-rata mencapai 20% per tahun. Yuniv memprediksi penjualan ban sepeda motor GJTL di 2011 akan naik 3%. Sementara penjualan di 2012 dan 2013 masing-masing diprediksi tumbuh 9% dan 10%.
Demi mendukung pertumbuhan, produsen ban ini akan meluncurkan ban baru sepeda motor dengan merek Zeneos tahun depan. GJTL menargetkan penjualan ban roda dua di 2012 mencapai 25 juta unit atau naik 17% dari realisasi penjualan 2011. Yuniv dan Maria merekomendasikan beli saham GJTL. Yuniv memasang target harga Rp 3.675 per saham, yang mencerminkan rasio harga terhadap laba bersih (PE) kurun tahun 2012-2013 sebesar 12,6 kali dan 11,4 kali. Sedangkan Maria mematok target harga saham Rp 3.000. Edy Kho, analis UOB Kay Hian Securities, memasang rekomendasi buy on weakness saham GJTL. Dia pun memasang target harga Rp 3.300 per saham. Tapi untuk mencapai level tersebut, GJTL harus menembus resistance di Rp 2.925 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Djumyati P.