GJTL menambah belanja modal untuk kerek kapasitas produksi



JAKARTA. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) menambah belanja modal tahun ini sekitar US$ 20 juta-US$ 25 juta. Capital expenditure (capex) ekstra itu dialokasikan untuk merampungkan ekspansi produksi yang sudah bergulir sejak 2005 silam.

Tambahan anggaran capex itu tidak termasuk dana yang digunakan selama semester pertama 2011. Selama periode tersebut, GJTL menghabiskan capex US$ 40 juta demi membiayai ekspansi produksi. "Itu termasuk capex untuk maintenance," kata Direktur GJTL, Catharina Widjaja ke KONTAN, pekan lalu.

Dana capex bakal digunakan untuk finalisasi ekspansi produksi yang dijadwalkan rampung akhir tahun ini dan awal tahun depan. Sejak 2005, GJTL sudah mulai meningkatkan kapasitas produksi ban radial untuk mobil penumpang dan ban sepeda motor.


Kala itu, GJTL baru memproduksi ban radial 30.000 unit per hari dan ban motor 37.000 unit per hari. Di sisi lain, permintaan ban terus meningkat seiring pertumbuhan industri otomotif nasional. Maka itu, GJTL memutuskan ekspansi produksi secara bertahap.

Manajemen mematok target produksi ban radial 45.000 unit per hari mulai akhir 2011. Adapun kapasitas produksi ban motor ditargetkan naik menjadi 105.000 unit per hari di awal 2012.

Catharina bilang, seluruh capex untuk tahun ini bersumber dari kas internal dan dana obligasi pada 2005. GJTL saat itu merilis obligasi secara bertahap senilai US$ 420 juta dengan kupon bunga 10,25%. Penerbitan obligasi ini demi menopang capex. Kemudian, mengacu laporan keuangan per 30 Juni 2011, produsen ban ini memiliki kas internal senilai Rp 347,54 miliar.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo menilai, GJTL harus terus mengerek kapasitas produksi bannya seiring dengan pertumbuhan industri kendaraan bermotor yang kian pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil sepanjang semester pertama tahun ini mencapai 417.687 unit, atau naik 12,81% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 370.243 unit.

Gaikindo memprediksi penjualan mobil nasional hingga akhir tahun ini bisa menembus 830.000 unit, naik 8,54% daripada realisasi penjualan mobil tahun lalu. "Permintaan ban pasti terus naik, sehingga produsen perlu meningkatkan kapasitasnya," jelas Satrio.

Aksi korporasi ini turut mengangkat saham GJTL. Satrio bilang, investor asing mulai melirik saham GJTL sejak akhir tahun lalu, ketika kinerjanya kinclong. Harga saham GJTL, Senin (22/8), tetap Rp 2.900 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie