GJTL Meraih Untung Kurs Rp 411,86 Miliar



JAKARTA. Penguatan kurs rupiah selama kuartal ketiga 2009 menjadi dewa penolong bagi PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). Gara-gara rupiah perkasa, produsen ban ini bisa untung selisih kurs hingga Rp 411,86 miliar.

Dus, GLTL pun bisa mencetak laba bersih hingga kuartal ketiga tahun ini sebesar Rp 600,09 miliar. (lihat tabel). Laba produsen ban ini meroket ketimbang pencapaian laba bersih kuartal ketiga 2008 sebesar Rp 88,81 miliar.

"Peningkatan laba bersih juga karena penjualan ban membaik pada kuartal ketiga ini," ujar Sekretaris Perusahaan GJTL Catharina Widjaja, kemarin (2/11).


Walau begitu, ketimbang periode yang sama tahun lalu penjualan Gajah Tunggal masih lebih rendah. September tahun lalu penjualan GJTL tercatat Rp 6,04 triliun. Sementara penjualan tahun sekarang sekitar Rp 5,83 triliun atau turun 3,47%.

Permintaan ban baik dari dalam maupun luar negeri, tampaknya belum sepenuhnya pulih. Dari domestik, penjualan ban GJTL turun 2,53% dari Rp 3,55 triliun menjadi Rp 3,46 triliun. Nilai ekspor pun merosot 13,15% menjadi Rp 2,28 triliun ketimbang setahun lalu.

Untungnya, beban pokok penjualan GJTL menurun 11,43% menjadi Rp 4,57 triliun. Dus, produsen ban itu pun bisa mendapatkan kenaikan laba usaha 60,97%.

Sekadar catatan, GJTL sempat merugi pada kuartal pertama 2009. Namun pada semester pertama 2009, GJTL mulai mencetak untung lagi. Salah satunya sumber laba adalah penguatan kurs rupiah.

Maklum, Gajah Tunggal memiliki utang dalam bentuk obligasi berdenominasi dolar Amerika Serikat segede gajah, yakni US$ 435 juta.

Pada penutupan bursa saham kemarin (2/11), harga saham saham GJTL berada di posisi Rp 445 per saham, naik 8,54% dari akhir pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan