JAKARTA. Pemerintah masih mengkaji kemungkinan diterbitkannya sukuk global berdenominasi dollar AS dan Samurai Bond berdenominasi yen pada tahun ini. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto mengatakan, pemerintah masih akan mempertimbangkan kebutuhan pembiayaan dalam negeri. Rahmat bilang, pemerintah sudah memutuskan untuk tidak menerbitkan obligasi berdenominasi dollar (global bond) karena kondisi ekonomi Eropa yang masih belum membaik. Artinya, penerbitan surat berharga negara berdenominasi dollar kemungkinan hanya akan diterbitkan dalam bentuk sukuk global. Pemerintah akan kini tengah mempersiapkan kemungkinan penerbitan kedua obligasi itu untuk kebutuhan pembayaran kembali (refinancing) utang jatuh tempo pada tahun ini. "Kita lihat apakah pasarnya bagus dan memang ada kebutuhan," kata dia. Sementara untuk nilai penerbitan, Rahmat masih belum bisa memaparkan ke publik karena akan disesuaikan dengan kebutuhan APBN dan refinancing.
Global bond gagal, sukuk dan samurai bond dipilih
JAKARTA. Pemerintah masih mengkaji kemungkinan diterbitkannya sukuk global berdenominasi dollar AS dan Samurai Bond berdenominasi yen pada tahun ini. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto mengatakan, pemerintah masih akan mempertimbangkan kebutuhan pembiayaan dalam negeri. Rahmat bilang, pemerintah sudah memutuskan untuk tidak menerbitkan obligasi berdenominasi dollar (global bond) karena kondisi ekonomi Eropa yang masih belum membaik. Artinya, penerbitan surat berharga negara berdenominasi dollar kemungkinan hanya akan diterbitkan dalam bentuk sukuk global. Pemerintah akan kini tengah mempersiapkan kemungkinan penerbitan kedua obligasi itu untuk kebutuhan pembayaran kembali (refinancing) utang jatuh tempo pada tahun ini. "Kita lihat apakah pasarnya bagus dan memang ada kebutuhan," kata dia. Sementara untuk nilai penerbitan, Rahmat masih belum bisa memaparkan ke publik karena akan disesuaikan dengan kebutuhan APBN dan refinancing.