JAKARTA. Investor yang memburu instrumen obligasi berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) bisa mulai bersiap dari sekarang. Pasalnya, pemerintah bakal menerbitkan global bond pada 15 Januari 2014.Kepala Subdit Pengelolaan Portfolio Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Pengelolaan Utang (DJPU) Kementrian Keuangan Agung Galih mengatakan pemerintah akan melakukan proses pricing atau penetapan kupon pada Selasa (7/1) malam nanti."Saat ini sedang dilakukan bookbuilding atau penawaran. Sedangkan untuk pricing dilakukan nanti malam," kata Agung kepada Kontan, Jakarta, Selasa (7/1). Instrumen ini akan diterbitkan dalam dua seri. Keduanya memiliki tenor masing-masing 10 tahun dan 30 tahun. Menurut Agung, size penerbitan akan ditentukan setelah mempertimbangkan permintaan yang masuk saat bookbuilding. Pemerintah sendiri menargetkan bisa menggenggam dana sekitar US$ 2 miliar hingga US$ 3 miliar dari penerbitan global bond ini.Global bond ini mendapat peringkat BBB- dari lembaga pemeringkat Fitch Ratings. Peringkat tersebut disematkan dengan mempertimbangkan sejumlah faktor pendorong seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat dibandingkan negara-negara dalam satu peers serta defisit fiskal yang tetap dibawah kontrol. Selain itu, pemerintah juga dianggap telah berhasil mengurangi dampak negatif penurunan neraca berjalan dan isu pengurangan stimulus bank sentral AS,The Fed. Tahun ini, pemerintah memasang target penerbitan surat berharga negara (SBN) dalam valuta asing (valas) mencapai 17% atau Rp 60,85 triliun dari total target gross penerbitan SBN yang sebesar Rp 357,96 triliun. Selain global bond dalam denominasi dollar AS, pemerintah juga berencana menerbitkan SBN valas dalam mata uang yen dan euro. Nilai tersebut juga akan dialokasikan untuk penerbitan suku dana haji Indonesia (SDHI) valas dan surat utang negara (SUN) valas domestik. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Global Bond pemerintah terbit 15 Januari
JAKARTA. Investor yang memburu instrumen obligasi berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) bisa mulai bersiap dari sekarang. Pasalnya, pemerintah bakal menerbitkan global bond pada 15 Januari 2014.Kepala Subdit Pengelolaan Portfolio Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Pengelolaan Utang (DJPU) Kementrian Keuangan Agung Galih mengatakan pemerintah akan melakukan proses pricing atau penetapan kupon pada Selasa (7/1) malam nanti."Saat ini sedang dilakukan bookbuilding atau penawaran. Sedangkan untuk pricing dilakukan nanti malam," kata Agung kepada Kontan, Jakarta, Selasa (7/1). Instrumen ini akan diterbitkan dalam dua seri. Keduanya memiliki tenor masing-masing 10 tahun dan 30 tahun. Menurut Agung, size penerbitan akan ditentukan setelah mempertimbangkan permintaan yang masuk saat bookbuilding. Pemerintah sendiri menargetkan bisa menggenggam dana sekitar US$ 2 miliar hingga US$ 3 miliar dari penerbitan global bond ini.Global bond ini mendapat peringkat BBB- dari lembaga pemeringkat Fitch Ratings. Peringkat tersebut disematkan dengan mempertimbangkan sejumlah faktor pendorong seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat dibandingkan negara-negara dalam satu peers serta defisit fiskal yang tetap dibawah kontrol. Selain itu, pemerintah juga dianggap telah berhasil mengurangi dampak negatif penurunan neraca berjalan dan isu pengurangan stimulus bank sentral AS,The Fed. Tahun ini, pemerintah memasang target penerbitan surat berharga negara (SBN) dalam valuta asing (valas) mencapai 17% atau Rp 60,85 triliun dari total target gross penerbitan SBN yang sebesar Rp 357,96 triliun. Selain global bond dalam denominasi dollar AS, pemerintah juga berencana menerbitkan SBN valas dalam mata uang yen dan euro. Nilai tersebut juga akan dialokasikan untuk penerbitan suku dana haji Indonesia (SDHI) valas dan surat utang negara (SUN) valas domestik. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News