Global Eagle Energy (SMMT) targetkan penjualan batubara naik 30% tahun ini



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Global Eagle Energy Tbk (SMTT) menargetkan volume penjualan batubara di tahun 2019 meningkat 30% dari pencapaian tahun lalu.

Pada tahun 2018, volume penjualan batubara perusahaan sebesar 1,42 juta ton. Penjualan ini bersumber dari aset Sumatera sebesar 480.000 ton dan aset Kalimantan 922 ribu ton. Dengan target peningkatan 30% ini maka besaran volume penjualan mencapai 1,84 juta ton.

Selain peningkatan volume penjualan, SMMT juga menargetkan peningkatan volume produksi dengan persentase sama yakni 30%. Sepanjang tahun lalu volume produksi batubara SMTT mencapai 1,5 juta ton. Jika demikian maka volume produksi yang ditargetkan di 2019 mencapai 1,95 juta ton.


Direktur Utama SMMT Roza Permana Putra bilang perseroan optimistis dapat merealisasikan target tersebut terlebih melihat perkembangan pasar batubara. "Perseroan memperkirakan Tahun 2019 kebutuhan batubara domestik sekitar 199 juta ton atau naik 3,5% dari 2018," ujar Roza di Jakarta, Kamis (23/5).

Sementara itu, hingga kuartal pertama 2019 SMTT membukukan volume produksi sebesar 446 ribu ton atau meningkat 45,27% year on year (yoy). Pada periode yang sama ditahun sebelumnya volume produksi sebesar 307 ribu ton.

Volume penjualan sendiri juga mencatatkan kenaikan 17,09% yoy. Pada kuartal pertama 2019 volume penjualan sebesar 411.000 ton. Sementara volume penjualan kuartal pertama 2018 sebesar 351.000 ton.

"Selain peningkatan kebutuhan PLTU tanah air, terjadi peningkatan signifikan penjualan tambang batubara PT Triaryani," ujar Roza seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Optimisme perseroan semakin diperkuat dengan kinerja keuangan yang menunjukkan hasil positif kecuali untuk pendapatan. Dalam kuartal pertama 2019 pendapatan perseroan sebesar Rp 19,13 miliar atau turun 23% yoy dimana pada periode yang sama tahun sebelumnya perusahaan mampu mencatatkan pendapatan sebesar Rp 24,68 miliar.

Penjualan perseroan meningkat pada kuartal pertama 2019. Perusahaan mencatatkan penjualan sebesar Rp 57,22 miliar atau naik 80% yoy. Pada kuartal pertama 2018 penjualan perseroan sebesar Rp 31,81 miliar.

Sementara itu laba bersih SMMT naik 11%. Pada kuartal pertama 2019 laba bersih tercatat sebesar Rp 19,10 miliar sementara pada kuartal pertama 2018 sebesar Rp 17,22 miliar.

Demi merealisasikan target tersebut, perseroan memasang sejumlah strategi pada tahun 2019. SMMT berencana memaksimalkan pertumbuhan dan profitabilitas melalui peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur dan logistik, perluasan pasar domestik dan ekspor termasuk untuk suplai PLTU serta penigkatan cadangan baik organik maupun anorganik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini