KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Pasar saham Asia jatuh Senin pagi ini seiring persiapan investor menghadang puncak musim laba AS, kecemasan atas Arab Saudi, Italia, dan Brexit. Reuters mencatat indeks MSCI terluas dari saham Asia Pasifik di luar Jepang berkurang 0,25%. Nikkei Jepang tergelincir 1,0% dan saham Korea Selatan kehilangan 0,7%. Pekan ini merupakan periode puncak musim laporan kinerja emiten di Amerika Serikat (AS), termasuk Amazon, Alphabet, Microsoft, dan Caterpillar.
Disokong oleh kondisi ekonomi yang kuat dan pemotongan pajak perusahaan yang dalam, laba per saham perusahaan dalam jajaran S&P 500 diharapkan tumbuh 22% pada kuartal ketiga, menurut Refinitiv. "Kemungkinan sebagian besar perusahaan akan melebihi ekspektasi konsensus," kata analis di JPMorgan dalam sebuah catatan. "Namun, ancaman sedang menghadag dalam bentuk penguatan dolar AS, gangguan rantai suplai karena semua ketidakpastian perdagangan, dan meningkatnya biaya. Bahkan petunjuk melencengnya fundamental akan memiliki konsekuensi yang parah." Prospek pertumbuhan global pada 2019 telah meredup untuk pertama kalinya, menurut jajak pendapat ekonom Reuters yang memperingatkan bahwa perang perdagangan AS-China dan pengetatan kondisi keuangan akan memicu penurunan berikutnya. Arab Saudi tetap menjadi sorotan karena Riyadh pada hari Minggu menyebut pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi sebagai "kesalahan besar dan besar", tetapi berusaha untuk melindungi putra mahkota kuatnya dari krisis yang meluas. Pada hari Sabtu, Presiden AS Donald Trump bergabung dengan para pemimpin Eropa mendorong Arab Saudi memberi jawaban lebih setelah Riyadh mengakui bahwa wartawan itu meninggal di konsulat. Hitung mundur Italia Di Eropa, Pemerintah Italia mengharapkan Komisi Eropa memutuskan pada hari Selasa untuk meminta negara anggota untuk merevisi rancangan anggarannya, sumber pemerintah mengatakan pada hari Minggu. Imbal hasil obligasi Italia mencapai level tertinggi sejak awal 2014 pada hari Jumat dan permintaan investor lebih tinggi dibandingkan dengan surat utang Jerman yang berada pada lima setengah tahun tertinggi. Italia diperkirakan akan menjadi agenda ketika Bank Sentral Eropa bertemu pada hari Kamis. Bank tersebut diperkirakan akan mempertahankan kebijakan dan kemungkinan menunda diskusi tentang kebijakan reinvestasi hingga Desember. Perdana Menteri Theresa May akan memberitahu parlemen pada hari Senin bahwa 95% dari kesepakatan perceraian Inggris kini telah diselesaikan tetapi akan mengulangi penentangannya terhadap proposal Uni Eropa perihal perbatasan darat dengan Irlandia Utara.
Di pasar komoditas, emas tetap stabil di harga US$ 1,227.40 per ounce. Harga minyak naik tipis setelah mengalami penurunan mingguan kedua karena membengkaknya persediaan AS dan kekhawatiran bahwa perang perdagangan membatasi kegiatan ekonomi. Harga minyak mentah Brent bertambah 10 sen menjadi US$ 79,88 per barel, sementara minyak mentah AS naik 13 sen menjadi US$ 69,25. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana