Global notes PBRX US$ 200 juta alami oversubscribe



JAKARTA. Proses penawaran global notes sebesar US$ 200 juta PT Pan Brothers Tbk (PBRX) telah usai. Hasilnya, surat utang tersebut mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe sebanyak empat kali.

"Jumlah orderbook yang diterima oversubscribe empat kali lipat, mencapai lebih dari US$ 800 juta dari 106 investor," ujar Corporate Secretary PBRX Iswar Deni dalam keterangan resminya, Senin (30/1).

Sementara, kupon yang ditetapkan atas surat utang tersebut sebesar 7,62% per tahun dengan bunga yang dibayarkan setiap enam bulan. Surat utang yang diterbitkan melalui anak usahanya ini, PB International BV, akan jatuh tempo pada 26 Januari 2022.


Seperti yang telah diberitakan KONTAN sebelumnya, awalnya perseroan menetapkan kupon pada kisaran 8%-10%. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi pasar obligasi kembali kondusif, apalagi setelah tahun baru China. Atas dasar ini, kupon final atas surat utang tersebut pun mengecil.

Mengecilnya kupon menunjukkan, jika investor melihat tidak adanya risiko yang terlalu besar sehingga mereka pun mau menyerap obligasi tersebut dengan kupon yang lebih kecil.

Untuk obligasi ini, PBRX menunjuk dua Lembaga peringkat yaitu Fitch Rating dan Moody’s Rating. Fitch Rating memberikan peringkat B/Positive untuk internasional rating dan A (idn) dengan Outlook Stabil untuk nasional rating. Sedangkan Moody’s memberikan peringkat B1 Outlook Stabil dengan HSBC sebagai sole rating advisor.

Sementara, pihak-pihak yang terkait dalam penerbitan Notes ini adalah, Joint Bookrunners and Joint Lead Managers Australia and New Zealand Banking Group Limited (ANZ), The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), ING Bank N.V., Singapore Branch dan Emirates NBD PJSC.

Perseroan menerbitkan surat utang untuk melakukan pelunasan sebagian dari kewajiban fasilitas utang sindikasi dan fasilitas utang jangka pendek. Sementara, sisanya akan digunakan untuk tujuan lain seperti ekspansi usaha.

Berdasarkan laporan keuangan PBRX kuartal III 2016, perseroan memiliki utang jangka panjang senilai US$ 153,32 juta. Utang tersebut merupakan fasilitas indikasi dari Bank ANZ Indonesia (ANZ), The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) dan sejumlah bank lainnya.

Sementara, sisa hasil perolehan surat utang tersebut akan digunakan untuk tujuan lain seperti ekspansi usaha.

Kapasitas terpasang PBRX per Desember 2016 adalah 90 juta pcs (basis polo shirt) per tahun. "Tahun 2018, dengan perluasan Eco Smart sebesar 21 juta pcs per tahun, maka total kapasitas terpasang PBRX di tahun 2018 akan menjadi 111 juta potong (basis polo shirt) per tahun," jelas Iswar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie