KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Global Teleshop Tbk (
GLOB) mendapat restu dari pemegang saham untuk menambah jaminan utang berupa saham anak usaha kepada PT Bank Mandiri Tbk. Direktur Utama GLOB Djoko Haryanto mengatakan hal tersebut merupakan salah satu klausul yang dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (21/6). "Berdasarkan hasil rapat, kami akan menawarkan kepada Bank Mandiri berupa saham anak usaha sebagai tambahan agunan, prosesnya sudah kami finalisasi dan sudah bisa diimplementasikan tahun ini," kata Djoko usai RUPSLB kepada Kontan.co.id.
Hal tersebut merupakan upaya Global Teleshop dalam restrukturisasi utang kepada Bank Mandiri. Ada saham tiga anak usaha yang ditawarkan GLOB dengan total nominal Rp 21,97 miliar. Rinciannya pertama, sebanyak 19.999 saham PT Glob Distribution dengan nominal Rp 1,99 miliar. Kedua, sebanyak 19.995 saham PT Persada Central Digital dengan nominal Rp 9,99 miliar. Ketiga, sebanyak 9.995 saham PT Persada Centra Maxindo dengan nominal Rp 9,99 miliar. Djoko bilang, penambahan agunan ini sebetulnya masih belum tentu diterima oleh Bank Mandiri. "Ini kami tawarkan saja ke mereka dan tinggal menunggu mereka karena masih perlu rapat dan sebagainya," tambah dia. Berdasarkan laporan keuangan GLOB kuartal I-2019, perusahaan memiliki utang kepada Bank Mandiri senilai Rp 594,2 miliar. Adapun utang itu dicairkan sejak 11 Mei 2011 berupa kredit modal kerja
revolving I dan II dengan masa jatuh tempo hingga 2025. Global Teleshop sudah menjaminkan piutang usaha dengan nilai objek jaminan maksimal Rp 10 miliar dan persediaan barang alias inventori sebesar Rp 534 miliar untuk fasilitas kredit ini. Sementara pendapatan Global Teleshop turun 64% pada tiga bulan pertama tahun ini menjadi Rp 57,92 miliar dari Rp 160,96 miliar kuartal I-2018. Pada akhir Maret 2019, GLOB masih merugi Rp 6,45 miliar. Lakukan efisiensi Djoko juga menyatakan, di tahun ini pihaknya masih akan terus melakukan efisiensi demi menekan biaya operasional. "Kami akan terus rutin me-
review dan memantau di setiap gerai," kata dia.
Global Teleshop akan mengintensifkan gerai dengan memaksimalkan kinerja toko dan memperpendek putaran hari persediaan barang. Djoko mengatakan, biaya terbesar berasal dari rental gerai dan pekerja. Tapi, Djoko tidak menyebutkan target efisiensi ini. "Kami berharap, kerugian bisa kami tekan seperti tahun lalu," katanya. Sekadar tahu saja, pendapatan GLOB tahun lalu Rp 514,43 miliar atau turun 17,23% dari Rp 621,53 miliar pada tahun sebelumnya. Tapi, emiten ritel ini mampu menekan kerugian sebesar 92,47% menjadi Rp 1,88 miliar dari tahun sebelumnya Rp 25,01 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati