GlobalWafers Taiwan Akan Investasikan US$ 5 Miliar di Pabrik Wafer Silikon, Texas



KONTAN.CO.ID -  TAIPEI. GlobalWafers Co Ltd Taiwan akan menghabiskan US$ 5 miliar untuk pabrik baru di Texas untuk membuat wafer silikon yang digunakan dalam semikonduktor, beralih ke Amerika Serikat setelah investasi Eropa yang gagal.

Perusahaan mengatakan pada Senin malam bahwa pabrik baru, yang memproduksi wafer silikon 300 milimeter, akan mulai dibangun akhir tahun ini dan menghasilkan sebanyak 1.500 pekerjaan di Sherman, Texas.

"Dengan kekurangan chip global dan kekhawatiran geopolitik yang sedang berlangsung, GlobalWafers mengambil kesempatan ini untuk mengatasi masalah ketahanan rantai pasokan semikonduktor Amerika Serikat dengan membangun node canggih, pabrik wafer silikon 300 milimeter yang canggih," ujar CEO Doris Hsu dikutip dari Reuters (28/6).


Perusahaan menambahkan bahwa investasi akan dilakukan "tahap demi tahap" berdasarkan konfirmasi permintaan pelanggan yang sebenarnya. 

Baca Juga: Dorong Pendanaan Ekspansi Pabrik Semikonduktor, Uni Eropa Siapkan European Chips Act

GlobalWafers mengatakan pada Februari bahwa pihaknya memperkirakan total belanja modalnya akan mencapai T$100 miliar setara US$ 3,38 miliar antara tahun 2022 dan 2024, mengalihkan dana untuk pengambilalihan Siltronic Jerman senilai 4,35 miliar euro setara US$ 4,60 miliar yang sekarang berakhir. 

Akuisisi yang gagal terjadi karena kekurangan semikonduktor global telah menunjukkan ketergantungan Eropa pada pemasok Asia, yang telah memicu upaya baru-baru ini untuk meningkatkan produksi di seluruh benua. 

Kementerian Ekonomi Jerman mengatakan tidak mungkin untuk menyelesaikan semua langkah tinjauan investasi, khususnya tinjauan persetujuan antimonopoli yang diberikan oleh China hanya pada Januari.

Jika waktu itu terealisasi, Kesepakatan GlobalWafers akan menciptakan pembuat wafer 300 milimeter terbesar kedua, di belakang Shin-Etsu Jepang, saat industri semikonduktor berkonsolidasi. GlobalWafers mengamankan saham mayoritas di Siltronic tahun lalu dan awalnya berharap transaksi selesai pada akhir 2021.

Editor: Noverius Laoli