GM: Indonesia itu mirip China 12 tahun silam



JAKARTA. General Motors Co, produsen mobil terbesar kedua dunia saat ini sedang mencoba melepaskan Indonesia dari cengkeraman mobil Jepang. Saat ini, GM melalui merek Chevrolet berusaha untuk mengambil potensi pasar mobil berpenumpang (MPV) di Indonesia.

Sebelumnya, pasar MPV di Indonesia hampir 30 tahun lamanya dikuasai oleh Toyota Motor Corp Jepang dan afiliasinya termasuk Daihatsu Motor Co Ltd . Sedangkan produsen mobil lainnya termasuk produsen mobil dari AS hanya menjadi pemain kecil di bidang otomotif di Indonesia.

Namun, belakangan ini, GM mulai unjuk gigi setelah perusahaan mampu menjual 12.000 unit mobil dari awal tahun ini sampai Okoptober. Namun begitu, jumlah penjualan mobil GM itu lebih rendah dari realisasi penjualan Toyota yang terjual lebih dari 350.000 unit.


Michael Dunne, Presiden GM Indonesia bilang, dengan kendaraan MPV yang menyasar kelas menengah, perusahaan berhasil meraup pangsa pasar dan menyaingi rivalnya dari Jepang.

"Indonesia itu seperti China sekitar 12 tahun yang lalu, awal 2000-an," kata Dunne, mantan konsultan yang juga penulis buku tentang strategi General Motors di China kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada hari Selasa .

Ia bilang, pendapatan penduduk di Indonesia saat ini sudah banyak yang mampu membeli mobil. Ada harapan, penjualan mobil tiga tahun ke depan bisa naik dua kali lipat dari sekarang.

Sejak April tahun ini, GM telah memproduksi Chevrolet spin ,mobil MPV yang dijual dengan harga mulai dari Rp dari 144 juta. Mobil yang diproduksi di Bekasi ini dipersiapkan untuk menghadapi rivalnya, yakni Toyota Avanza, Daihatsu Xenia dan juga Suzuki Ertiga.

Tahun lalu, Indonesia mencatat penjualan mobil 1,1 juta unit, yang dikuasai oleh Toyota dan Daihatsu. Sedangkan GM saat ini baru memulai mengembangkan jaringan diler dan meningkatkan kepercayaan kepada pelanggan.

"Saya pikir ini sebagai titik awal , membangun merek dan memenangkan antusiasme pelanggan untuk merek kami ,” kata Dunne. Saat ini, GM juga sedang mengamati peluang untuk memproduksi mobil low cost green car (LCGC) yang sudah digarap oleh Toyota, Daihatsu, Honda dan Suzuki,

"Ini menarik dan kami akan melihat LCGC tersebut ," kata Dunne.  Ia bilang, dirinya akan melihat dulu perkembangan LCGC hingga akhirnya ikut mengambil bagian. “Biarkan mereka menciptakan pasar, kemudian kami bisa bergabung nantinya,” jelas Dunne.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri