GM menjadi sponsor otomotif Manchester United



DETROIT. General Motors (GM) Co. telah meneken kontrak sebagai sponsor otomotif bagi klub sepakbola Manchester United. Kontrak lima tahun ini diumumkan di Shanghai, Kamis (31/5). Langkah GM bertujuan memasarkan merek Chevrolet supaya dikenal lebih luas. Produsen otomotif ini berharap jumlah penggemar Manchester United yang berjumlah sekitar 659 juta orang ini bisa meningkatkan pemasaran merek Chevrolet khususnya untuk pasar di Asia terutama di China yang mempunyai 108 juta fans klub tersebut. Direktur Eksekutif Strategi Pemasaran GM Paul Edward mengatakan, Manchester United merupakan klub sepakbola terdepan dalam skala dibandingkan tim lainnya. Selain itu, dia bilang, klub sepakbola asal Inggris ini mempunyai dan mewarisi nilai-nilai olahraga dan ternama.Berapa nilai kontrak itu, Edward tidak menyebutkannya. Dia menolak memberikan detil transaksi tersebut. Yang pasti, dia bilang, kerjasama dengan Manchester United ini menunjukkan GM sedang menggenjot investasinya. Investasi ini sebagai brand awareness Chevrolet dan meningkatkan penjualannya. Dalam kesepakatan ini, merek Chevrolet akan terpajang di papan skor, kursi bangku cadangan pemain dan di stadium Manchester United. Tahun 2011 lalu, GM diperkirakan menghabiskan dana sebesar US$ 170 juta hingga US$ 175 juta untuk sponsorships di Amerika Serikat. Angka ini sedikit lebih rendah dari 2010 lalu yang mencapai US$ 185 juta hingga US$ 190 juta.Sedangkan belanja iklan GM di Amerika Serikat mencapai US$ 1,1 miliar berdasarkan riset Kantar Media. Angka ini lebih rendah dari belanja iklan Protecter & Gamble Co. dan AT & T Inc.Chevrolet merupakan salah satu dari 30 perusahaan yang menjadi sponsor Manchester United. Perusahaan ini menggantikan Audi yang selama ini telah menjadi sponsor otomotif bagi klub berjuluk Setan Merah tersebut. Audi telah menjadi sponsor sejak April 2004 silam.Berdasarkan perusahaan pemasaran olahraga Navigate Research, sponsor utama Manchester United terbesar adalah Aon dan Nike. Nilai sponsorships itu mencapai sekitar US$ 30 juta hingga US$ 40 juta per tahun.


Editor: Edy Can