JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF Aero Asia) ingin kembali merebut pangsa pasar bisnis jasa perawatan pesawat yang selama ini lari keluar negeri. Langkah ini diawali dengan perhelatan initial public offering (IPO) pada September mendatang. Direktur Utama GMF AeroAsia Iwan Joeniarto mengatakan, perusahaan mengincar US$ 200 juta hingga US$ 300 juta dengan melepas 30% saham baru. GMF Aero Asia akan menggunakan sebagian besar dana IPO untuk pengembangan usaha dan modal kerja. Lewat pengembangan usaha, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ini berharap mampu meningkatkan daya saing perusahaan. "Sehingga kami bisa mengambil kembali pangsa pasar jasa perawatan pesawat yang lari keluar negeri," ujar Iwan, Kamis (20/7).
GMF Aero Asia ingin rebut kembali pangsa pasar
JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF Aero Asia) ingin kembali merebut pangsa pasar bisnis jasa perawatan pesawat yang selama ini lari keluar negeri. Langkah ini diawali dengan perhelatan initial public offering (IPO) pada September mendatang. Direktur Utama GMF AeroAsia Iwan Joeniarto mengatakan, perusahaan mengincar US$ 200 juta hingga US$ 300 juta dengan melepas 30% saham baru. GMF Aero Asia akan menggunakan sebagian besar dana IPO untuk pengembangan usaha dan modal kerja. Lewat pengembangan usaha, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ini berharap mampu meningkatkan daya saing perusahaan. "Sehingga kami bisa mengambil kembali pangsa pasar jasa perawatan pesawat yang lari keluar negeri," ujar Iwan, Kamis (20/7).