KONTAN.CO.ID - Perhelatan initial public offering (IPO) PT GMF AeroAsia yang paling dinanti tahun ini, berakhir antiklimaks. Dana segar yang diperoleh tidak maksimal lantaran jumlah emisi yang diterbitkan terpaksa dipangkas. Seperti dilansir dari Reuters, Selasa (26/9), awalnya GMF ingin melepas 10,89 miliar saham atau setara 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dari jumlah itu, 20% sepenuhnya akan dilepas ke pasar. Sementara, 10% sisanya dialokasikan untuk investor strategis. Namun, realisasinya hanya 10% saham yang terjual ke pasar. Porsi 10% untuk investor strategis juga belum jelas hasilnya.
Pada saat yang bersamaan, harga pelaksanaan saham GMF Rp 400 per saham, mendekati rentang bawah harga pelaksanaan sebelumnya, Rp 390-Rp 510 per saham. Sehingga, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tersebut hanya meraup Rp 1,27 triliun dari sebelumnya yang ditargetkan lebih dari Rp 5 triliun. Kondisi pasar saham yang ternyata kurang kondusif menjadi pemicu dipangkasnya jumlah emisi GMF.