GMF mendulang Rp 1,22 triliun di Singapore Airshow



JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, anak usaha dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) sukses meraup kontrak senilai US$ 136,55 juta atau senilai Rp 1,22 triliun di ajang Singapore Airshow 14-19 Februari 2012 lalu.

Kontrak itu berasal dari perawatan pesawat milik maskapai penerbangan senilai Rp 911,7 miliar (US$ 101,3 juta). Selain itu terdapat komitmen kerjasama pengembangan bisnis dari sejumlah perusahaan asing senilai US$ 35,25 juta.

Jemsly Hutabarat, Vice Presiden Marketing GMF AeroAsia mengatakan, GMF memiliki kontrak jangka panjang dengan empat perusahaan asing dan dua perusahaan domestik, yakni Sriwijaya Air dan Travira Air. “Semuanya merupakan kontrak jangka panjang yakni 3 tahun sampai 5 tahun,” jelas Jemsly, Rabu (29/2). Perusahaan asing yang teken kontrak dengan GMF AeroAsia adalah: CIT Leasing Corporation asal Amerika Serikat, United Airways asal Bangladesh, dan Vietjet Air asal Vietnam. Selain itu, GMF juga bekerjasama dengan salah satu perusahaan Thailand dengan nilai kontrak US$ 6,05 juta.


Jemsly berharap, kontrak yang dilakukan bisa mendukung kinerja GMF tahun ini. Apalagi, salah satu mitra tersebut, CIT Leasing Corporation adalah perusahaan besar yang termasuk dalam daftar 500 perusahaan ternama dunia.

Perlu diketahui, CIT Leasing Corporation merupakan perusahaan transportasi yang bergerak dalam bidang penyewaan pesawat. “Selama ini sulit meraih kepercayaan dari perusahaan sebesar CIT,” jelas Jemsly. Sementara, untuk pengembangan bisnis akan dilakukan dengan Bombardier Aerospace, pabrikan pesawat dari Kanada. Dalam kerjasama ini, Bombardier akan menunjuk GMF sebagai Approved Service Facilities (ASF) di Asia Pacific. Menurut Jemsly, peran GM sebagai ASF Bombardier di Asia Pasifik akan meningkatkan level perseroan di pasar perawatan global. Penunjukan oleh GMF itu berkaitan dengan keputusan Garuda Indonesia membeli 18 unit pesawat Bombardier.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri