KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan bisnis Uber Technologies Inc di Asia Tenggara kepada Grab tentu menjadi perhatian bagi Go-Jek, salah satu pesaing terbesar industri pemanggil tumpangan online ini. Banyak orang menanti-nanti apa kira-kira gebrakan yang bakal dikibaskan Go-Jek untuk mengantisipasi konsolidasi pesaing terbesarnya itu. Sebuah email yang sempat dibaca Reuters mengutip pandangan CEO Go-Jek Nadiem Makarim. Reuters menulis, Nadiem menggambarkan kesepakatan Uber dengan Grab sebagai "peluang besar" karena lebih sedikit pemain berarti jalur lebih mulus bagi Go-Jek di Indonesia untuk melanjutkan dan memperdalam kepemimpinan pasar. Bisa jadi pandangan itu bukan sekadar penyemangat bagi kalangan internal. Dalam email yang sama, terungkap bahwa Go-Jek akan mengumumkan ekspansi pertamanya ke negara lain di Asia Tenggara dalam "beberapa minggu ke depan".
Go-Jek merespon transaksi Uber-Grab: Lebih sedikit pemain, berarti jalur lebih mulus
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan bisnis Uber Technologies Inc di Asia Tenggara kepada Grab tentu menjadi perhatian bagi Go-Jek, salah satu pesaing terbesar industri pemanggil tumpangan online ini. Banyak orang menanti-nanti apa kira-kira gebrakan yang bakal dikibaskan Go-Jek untuk mengantisipasi konsolidasi pesaing terbesarnya itu. Sebuah email yang sempat dibaca Reuters mengutip pandangan CEO Go-Jek Nadiem Makarim. Reuters menulis, Nadiem menggambarkan kesepakatan Uber dengan Grab sebagai "peluang besar" karena lebih sedikit pemain berarti jalur lebih mulus bagi Go-Jek di Indonesia untuk melanjutkan dan memperdalam kepemimpinan pasar. Bisa jadi pandangan itu bukan sekadar penyemangat bagi kalangan internal. Dalam email yang sama, terungkap bahwa Go-Jek akan mengumumkan ekspansi pertamanya ke negara lain di Asia Tenggara dalam "beberapa minggu ke depan".