KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan aplikasi layanan pesan antar makanan (food delivery) bakal semakin ketat. Kalau tidak ada halangan, bakal muncul satu pemain anyar aplikasi pesan antar makanan di pasar domestik asal Malaysia yakni DahMakan. Ekspansi DahMakan tidak terlepas dari suntikan dana sebesar US$ 5 juta yang baru-baru ini diterima dari sejumlah investor asal China, angle investor dan penyandang dana awal Y Combinator. Nah, salah satu rencana ekspansi start up itu adalah masuk ke pasar Indonesia setelah pasar Jessica Li, Chief Operation Officer dan Co Founder DahMakan menyatakan setelah beroperasi di Malaysia serta Thailand, sebelum akhir 2019 ini, start up ini berencana ekspansi di Singapura serta Indonesia.
Menurutnya, perkembangan bisnis layanan antar makanan di pasar Asia Tenggara semakin menjanjikan. Merujuk laporan Google dan Temasek, pertumbuhan pasar layanan antar makanan bakal melesat dari US$ 2 miliar tahun lalu menjadi US$ 8 miliar pada 2025. "Ini pertumbuhan yang cepat," katanya seperti dilansir Tech Crunch. Untuk bisa bersaing di pasar regional termasuk Indonesia, tentu DahMakan akan membawa fitur yang ia klaim lebih canggih dari aplikasi sejenis. Misalnya, ia akan memanfaatkan satelit untuk memetakan wilayah. Mana posisi dari juru masak atau kedai makanan dan mana posisi dari konsumen. Tujuannya adalah untuk mempercepat pengiriman pesanan makanan dan diklaim bisa membuat biaya pengiriman jadi lebih murah. "Harga yang kami tawarkan bisa lebih murah 30% dari restoran," klaimnya. Kedatangan DahMakan tidak membuat gentar penguasa pasar di layanan pesan antar Tanah Air, Gofood dari Gojek. Menurut Aristo Kristandyo, Vice President Marketing GoFood. pihaknya bakal terus mempertahankan pangsa pasar layanan pesan antar digital. "Kami masih optimistis bisa terus memimpin pasar," katanya kepada KONTAN, Senin (27/5). Aritso mengklaim, Gofood saat ini sudah menguasai sekitar 80% pangsa pasar layanan pesan antar makanan. Nilai tersebut empat kali lebih besar dari kompetitor terdekat. Sayangnya, ia tidak merinci pesaing terberatnya. Salah satu upaya untuk terus menjaga pasar adalah memberikan layanan yang beragam ke layanan GoFood. Mulai dari produk hulu sampai hilir. Tak sampai disitu, layanan GoFood juga menjadi salah satu upaya untuk merekrut lebih banyak mitra bergabung dengan Gojek. "Sekitar 92% mitra Gojek yang bergabung karena keberadaan teknologi Gofood," tandasnya.
Kini, Gofood sudah gandeng 300.000 mitra. Sekitar 96% merupakan pebisnis level UMKM. Tak hanya Gofood, GrabFood juga siap bersaing dengan DahMakan. "Kami siap bersaing, dan bisa membuat kami lebih kuat," kata Ichmeralda Rachman, Head of Marketing GrabFood and New Business, Grab Indonesia ke KONTAN. Upayanya adalah dengan memperluas layanan GrabFood di kota-kota kecil, dari saat ini 178 kota, serta melatih mitra pengemudi Grab dalam mengoptimalkan layanan GrabFood. Dengan cara ini, ia targetkan pertumbuhan bisnis GrabFood sampai akhir tahun ini tumbuh dua kali lipat. n Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon