KONTAN.CO.ID - Skuter listrik pintar masih belum cukup buat Gogoro. Bagi perusahaan rintisan (
startup) asal Taiwan ini, Smartscooter, merek skuter listrik pintar besutan mereka, baru merupakan langkah awal. Gogoro ingin menghadirkan solusi energi yang lebih dari sekadar skuter listrik.
Startup yang berdiri 2011 itu pengin memanfaatkan kekuatan teknologi untuk mengubah cara kita mengonsumsi energi. Bahkan, mentransformasikan aktivitas kota dengan cara-cara yang lebih cerdas, bersih, berkelanjutan. Keinginan besar Gogoro itu mendapat dukungan dari banyak investor.
Rabu (20/9) lalu, mereka mengumumkan, baru saja mengantongi pendanaan putaran ketiga dengan nilai total US$ 300 juta. Total, Gogoro sudah mendapat pendanaan US$ 800 juta. Yang menyuntikkan modal ini, salah satunya, Generation Investment Management. Perusahaan investasi yang berbasis di London, Inggris, itu dipimpin Al Gore, bekas Wakil Presiden Amerika Serikat. Lalu, ada nama Temasek Holdings (Singapura), Sumitomo Corporation dan Panasonic (Jepang), serta Engie (Prancis) dalam konsorsium pendanaan tersebut. Rencananya, Gogoro menggunakan suntikan modal itu untuk pengembangan teknologi, perekrutan anggota tim Gogoro dan untuk ekspansi. Memang, mereka tidak menyebutkan nama kawasan yang mereka bidik sebagai target ekspansi. Tapi, ada beberapa wilayah potensial termasuk Asia Tenggara yang masuk radar
startup yang didirikan Horace Luke dan Matt Taylor ini. Yang jelas, Luke menyebutkan, sekarang merupakan waktu yang tepat, lantaran beberapa negara, seperti China dan India, sudah berjanji untuk mengurangi konsumsi bahan bakar berbasis fosil. Gogoro berencana menambah jaringan stasiun pengisian baterai motor listrik. Saat ini, mereka memiliki lebih dari 415 GoStations di Taiwan yang buka 24 jam penuh. Maklum, di negara yang juga bernama China Taipei ini, Gogoro berhasil menjual sekitar 34.000 unit Smartscooter. Pada Juni lalu, Gogoro meluncurkan Smartscooter 2. Skuter listrik pintar ini dibekali fitur keamanan
fingerprint yang bisa dijalankan pemiliknya melalui ponsel cerdas (
smartphone). Smartscooter 2 mampu menempuh jarak sejauh 109 kilometer (km) dalam sekali pengisian baterai. Ke depan, GoStations yang masuk dalam sistem Gogoro Energy Network tidak hanya melayani pengisian baterai Smartscooter, tapi juga kendaraan lain. Bahkan, melayani tujuan lain yang berhubungan dengan energi. “Pembuat kendaraan bermotor akan melihat berapa banyak stasiun yang kami miliki dan di mana saja bisa mengisi ulang baterai,” kata Luke yang juga
Chief Executive Officer (CEO) Gogoro seperti dikutip
Tech ini Asia. Bukan cuma produsen mobil dan sepeda motor, Luke mengatakan, industri potensial lainnya yang bisa memanfaatkan GoStationsadalah logistik dan pergudangan juga aplikasi bergerak (
mobile apps). Solusi menarik Cuma memang, tidak mudah membawa Smartscooter dan GoStations ke negara lain. Akhir 2015 lalu, Gogoro sempat berencana memboyong Smartscooter dan GoStations ke Amsterdam, Belanda. Tapi, rencana ini tertunda setelah mendapatkan tawaran dari Bosch untuk berkongsi. Melalui kemitraan dengan Bosch yang bergulir awal 2017 lalu, Gogoro membawa skuter listriknya ke Berlin, Jerman, dan baru-baru ini ke Paris, Prancis. Kerjasama ini berdasarkan model
bike-sharing, mirip Go-Jek, Grab, dan Uber. Dengan menggunakan aplikasi Coup, seseorang bisa meminta pengendara Smartscooter untuk menjemput dan mengantarkan ke tempat tujuan. Saat ini, total ada 1.600 Smartscooter di Berlin dan Paris. Untuk pengisian baterai, Gogoro tidak membangun GoStations di kedua kota ini. Tapi, mereka mengirim tim khusus untuk mengurus pengisian baterai Smartscooter.
Luke bilang, model kemitraan dengan Bosch tersebut bisa menjadi jalan untuk masuk ke kawasan lain seperti Asia Tenggara. Tetapi, Gogoro masih mengkaji opsi ini. Menurut Colin le Duc,
Founding Partner and Co-Head Growth Equity Strategy Generation Investment Management, kota-kota di seluruh dunia menuntut pendekatan baru dan berkelanjutan untuk transportasi pribadi. Gogoro membuktikan skuter listrik dan
platform energi mereka adalah solusi yang menarik bagi kota, konsumen, dan bisnis. “Gogoro siap untuk pertumbuhan yang kuat. Kami percaya model bisnis, merek, dan visi Gogoro yang menarik akan memainkan peran penting dalam mendorong elektrifikasi mobilitas di Asia Tenggara,” ujar le Duc, seperti dikutip
China Money Network. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: S.S. Kurniawan