Gojek dapat suntikan dari Tencent



JAKARTA. Setelah dikabarkan ada investor global yang siap menyuntik dana ke PT Gojek Indonesia (Harian KONTAN, 18 April 2017) TechCrunch memastikan bahwa perusahaan asal Indonesia itu diklaim sudah meneken nota kesepahaman dengan investor asal China yakni Tencent minggu lalu.

Raksasa internet asal Tiongkok tersebut dikabarkan sepakat menyuntikan modal sebesar US$ 1,3 miliar atau setara Rp 17 triliun ke kocek Gojek. Bila betul, maka itu adalah investasi perdana Tencent ke Indonesia.

Sampai berita ini turun, KONTAN belum mendapat respon dari pimpinan Gojek Indonesia, Nadiem Makarim. Sehingga belum ada kepastian soal rencana bisnis dari suntikan dana tersebut.


Tapi TechCrunch menyebut, bisa jadi suntikan dana tersebut terkait dengan rencana ekspansi bisnis Gojek di pasar Indonesia. Perusahaan penyedia aplikasi transportasi online ini memang tengah mengubah identitas dari sekedar penyedia transportasi online menjadi perusahaan penyedia transaksi pembayaran segala hal. Makanya, Gojek kini tengah mengembangkan sistem pembayaran yang bernama Go Pay.

Langkah ini memang kudu Gojek lakoni. Soalnya perusahaan ini tengah bersaing keras dengan dua pesaing sengitnya yakni Grab dan Uber. Apalagi kedua aplikasi tersebut lagi jor-joran berinvestasi di Indonesia. Misalnya Grab yang sudah berkomitmen menggelontorkan dana hingga US$ 700 juta di Indonesia. Begitu pula Uber.

Apalagi Gojek saat ini sudah merangkul sebanyak 200.000 mitra kerja di seluruh Indonesia baik itu lewat Gojek (sepeda motor) ataupun Gocar (roda empat). Nah, bila investasi itu lancar, nilai Gojek Indonesia yang saat ini diklaim sudah US$ 1,3 miliar bakal melejit hingga US$ 3 miliar. Ini menempatkan nilai Gojek sepadan dengan Grab.

Dibandingkan nilai aset perusahaan taksi konvensional yang dulu musuh kini mitra, tentu sudah jauh. Ambil contoh total aset PT Blue Bird Tbk tahun lalu yang tercatat Rp 7,3 triliun. Begitu pula aset PT Express Transindo Utama cuma Rp 2,55 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon