KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada gula ada semut! Manisnya prospek bisnis
ride hailing besutan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa yakni Gojek semakin memikat banyak investor, terutama para pemodal asing. Bertahap,
decacorn super app yang kini memiliki valuasi US$ 10 miliar tersebut kembali kedatangan gelombang investor baru. Sejak akhir tahun lalu hingga April tahun ini, ada tujuh entitas baru yang masuk Gojek, dengan membeli saham Seri P. Pada bulan April ini, misalnya, tiga investor masuk Gojek. Mereka adalah East Ventures, Mandiri Capital Indonesia, serta Pegasus Tech Ventures.
Baca Juga: Kabar burung terkait ekspansi Gojek menjadi kenyataan Sebelumnya, 22 November 2019, Unilever Swiss Holding membeli 5.530 unit saham dengan nilai nominal Rp 2,77 miliar. Kemudian 13 Februari 2020, PT Pusaka Citra Djokosoetono, Grup Blue Bird, masuk Gojek dengan kepemilikan 5.941 unit saham. Google Asia Pacific juga menambah investasinya ke Gojek dengan 11.883 unit saham. Bagi Gojek, Google bukan investor baru. Sebelumnya, Google memiliki saham Seri I 35.719 unit dan Seri M, sebanyak 72.299 unit. Mengacu perubahan Anggaran Dasar terakhir per 23 April 2020, total ada sekitar 130 nama tercatat sebagai pemegang saham Gojek, baik institusi maupun individu. Total jumlah saham yang diterbitkan (dari Seri A hingga Seri P) mencapai 1.706.496 unit dengan nilai total modal disetor Rp 689.876.809.000.
Baca Juga: Selain Moka, ini beberapa akuisisi yang telah dilakukan Gojek Gojek merilis pertama kali saham Seri P Juni 2019 sebanyak 45.552 unit saham dengan nilai nominal Rp 500.000 per saham. Total nilai nominal saham Seri P tahap pertama sebesar Rp 22.776.000.000. Ada dua entitas yang menyerap saham Seri P tahap pertama. Yakni Visa International Service Association. Investor asal Amerika Serikat ini mendekap 39.611 unit saham Gojek senilai Rp 19.805.500.000. Pihak lain yang masuk Seri P tahap pertama Mitsubishi UFJ Lease & Finance Co Ltd. Investor asal Jepang ini mengempit 5.941 unit saham dengan nilai Rp 2.970.500.000. Agaknya wajar apabila Gojek menjadi incaran banyak pemodal asing. Sebab, bisnis transportasi berbasis digital ini terus menggelar ekspansi.
Baca Juga: Mengenal fintech yang baru saja diakuisisi Gojek secara mahal Kabar terakhir, Gojek yang berbadan hukum PT Aplikasi Karya Anak Bangsa ini mengakuisisi Moka Technology Solutions Pte Ltd. Moka adalah perusahaan rintisan teknologi finansial
(fintech) yang menyediakan layanan mobil point of sales (MPOS) atau kasir online. Gojek sudah mendaftarkan akuisisi tersebut ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Manajemen Gojek belum mau membeberkan rencana bisnisnya ke depan. Farahiya Thirafi, Corcom Associate Gojek, tak menjawab konfirmasi KONTAN, Selasa (28/4). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sandy Baskoro