Gojek masih menjadi isu hangat di Malaysia



KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Gojek masih menjadi pembahasan hangat di Negeri Jiran Malaysia. Kamis (6/9) kemarin, Menteri Wilayah Federal Khalid Abdul Samad mengatakan sebuah studi komprehensif harus dilakukan sebelum keputusan tentang Gojek dapat dibuat.

Melansir The Star, Khalid bilang proposal diajukan kepada Kabinet untuk memungkinkan layanan aplikasi ini untuk beroperasi di Malaysia.

Baca Juga: Bos Taksi Malaysia yang hina Indonesia miskin tolak kolekan dana dari pengemudi Gojek


"Kabinet memutuskan bahwa studi lebih lanjut diperlukan sebelum keputusan dapat dibuat tentang masalah ini," katanya seperti yang dikutip dari The Star.

Dia menambahkan, Kementerian Perhubungan telah ditugaskan untuk melakukan penelitian. Diprediksi, penelitian ini akan selesai dalam beberapa bulan mendatang.

"Studi ini juga harus melihat amandemen undang-undang saat ini, yang mencakup lisensi dan asuransi untuk pengendara," katanya. Selain itu, lanjutnya, harus dipetakan pula daerah yang cocok untuk operasi Gojek ke depannya.

Baca Juga: Kemhub: Bos taksi Malaysia tolak Gojek karena takut kalah bersaing

Menyegarkan ingatan saja, pada 23 Agustus, Menteri Transportasi Anthony Loke mengatakan bahwa aspek keselamatan jalan akan menjadi prioritas tertinggi dalam penelitian ini. Dia menyangkal bahwa Gojek sudah menerima lampu hijau untuk beroperasi di negara tersebut.

"Kabinet hanya setuju secara prinsip, dan ini tidak berarti kita dapat memulai layanan besok," katanya.

Baca Juga: Tarif baru ojek online berlaku hari ini, berikut tanggapan Gojek dan Grab

Memulai layanannya di Indonesia sejak 2010, Gojek kemudian diluncurkan di Singapura, Vietnam dan Thailand sebagai bagian dari rencana ekspansi Asia Tenggara.

Rencananya, Gojek akan memperluas operasinya ke Malaysia, Myanmar, Kamboja dan Filipina.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie