Gojek resmi merger dengan Tokopedia, begini tanggapan DANA



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan bisnis keuangan digital bakal semakin ketat setelah kelahiran GoTo, hasil merger Tokopedia dan Gojek. Maklum, keduanya merupakan raksasa digital yang memiliki ekosistem komplet, termasuk di bidang keuangan digital.

Salah satu dompet digital DANA melihat, bergabungnya dua perusahaan tersebut sebagai dinamika bisnis yang patut diapresiasi dengan baik. Merger kedua perusahaan tidak hanya menandakan kesiapan industri digital, teknologi, dan finansial teknologi di Indonesia yang makin mapan dan menguat, tetapi juga menunjukkan semangat yang tinggi untuk bersama-sama meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

"Kami melihat penggabungan kedua perusahaan tersebut sebagai dinamika yang akan makin menguatkan kontribusi industri berbasis teknologi digital dalam menyokong perekonomian nasional. Keberadaannya justru akan makin memperkaya pengalaman yang menjadi faktor penting dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung produktivitas, kompetensi dan efisiensi," kata Agustina Samara, Chief People & Corporate Strategy Officer DANA kepada kontan.co.id, Rabu (19/5).


Agustina mengungkapkan, sudah menjadi keniscayaan bagi industri, termasuk DANA, bahwa ada atau tidak ada penggabungan ini, pihaknya harus terus kompetitif dalam berinovasi melahirkan solusi-solusi baru yang cerdas bagi masyarakat di era digital ini.

Sementara itu, rumor mergernya DANA dengan sesama dompet digital lainnya, OVO juga kembali mencuat. Terlebih saat ini, Grab yang memiliki saham di OVO juga dikabarkan telah membeli saham grup Emtek yang ada DANA di dalamnya.

Baca Juga: Setelah Tokopedia merger dengan Gojek, akankah OVO merger dengan DANA?

Menanggapi hal tersebut, Agustina mengatakan, pihaknya tidak mengomentari rumor yang beredar di pasar. DANA akan tetap fokus untuk mengembangkan teknologi yang akan menjadi jembatan bagi masyarakat Indonesia menuju transformasi keuangan digital yang semakin inklusif di Indonesia.  

"Saat ini kita masih di stage awal di mana edukasi dan pengalaman-pengalaman baru dalam bertransaksi digital harus terus digencarkan. Industri ini memiliki satu misi bersama yang fundamental, yaitu membangun budaya baru yang lebih produktif, lebih efisien, lebih aman, lebih nyaman, dan lebih kompeten dengan teknologi digital yang inklusif," ujar Agustina.

Selain itu, semua lapisan – dari individu, umkm, aplikasi-aplikasi lain hingga enterprise dapat memanfaatkannya, dan semua lapisan dapat terberdayakan karenanya. Ini adalah ekosistem yang saling berimbas. Satu aksi positif, pihaknya yakini akan berimbas positif ke mata rantai ekosistem yang lain. 

Per Maret 2021, DANA sukses mencapai 60 juta pengguna dan pihaknya optimistis jumlah tersebut akan terus bertambah. Begitu pula halnya dengan transaksi DANA dari waktu ke waktu ikut meningkat seiring dengan bertumbuhnya penggunanya.

"DANA berterima kasih kepada seluruh pengguna atas kepercayaannya dalam menggunakan dompet digital DANA sebagai pilihan utama mereka dalam bertransaksi," sambung Agustina.

Dalam mencapai target bisnisnya di tahun ini, DANA memiliki berbagai strategi ke depan yaitu mengedepankan tech, team, dan trust – mengembangkan inovasi produk dan teknologi terdepan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Selain itu, memiliki tim yang kompeten dengan kapabilitas terbaik guna memperkuat tujuan, serta membangun kepercayaan di seluruh ekosistem ekonomi dengan memperluas kerja sama dan kolaborasi untuk mengakselerasi adopsi digital di Indonesia.

Selanjutnya: Praktisi hukum menilai merger Gojek-Tokopedia tidak menimbulkan monopoli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .