KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (
GOTO) telah merampungkan hajatan initial public offering (IPO). GOTO tercatat melepas 40,61 miliar saham ke publik. Dengan menetapkan harga IPO sebesar Rp 338 per saham, GOTO meraih dana segar sebesar Rp 13,72 triliun. GoTo Gojek Tokopedia juga diklaim menjadi perusahaan teknologi dengan valuasi
decacorn pertama yang berhasil tercatat di bursa ASEAN. Bursa Efek Indonesia optimistis ke depannya akan banyak perusahaan teknologi lain yang akan mengikuti langkah GOTO.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan, Indonesia merupakan negara penghasil
unicorn terbanyak di Asia Tenggara. Selain itu, Indonesia masih mempunyai potensi yang sangat besar untuk melahirkan Unicorn-unicorn selanjutnya, dimana saat ini terdapat puluhan
centaur yang siap menjadi unicorn atau istilah saat ini Soon-icorn. "Kami optimistis pencapaian GoTo IPO ini menjadi momentum yang baik untuk mendorong semakin banyaknya perusahaan teknologi lainnya untuk mengikuti langkah ini," katanya, Selasa (12/4).
Baca Juga: Indo Premier Sekuritas Catatkan Nilai Transaksi IPO GOTO Rp 5,83 Triliun Oleh karena itu, Bursa Efek Indonesia senantiasa mendorong perusahaan dari berbagai industri, termasuk juga perusahaan-perusahaan di bidang teknologi untuk memanfaatkan pasar modal sebagai house of growth dengan melakukan sosialisasi IPO dan listing baik secara one-on-one maupun melalui workshop. Menanggapi kabar terkait rencana IPO Tiket.com dan PT Global Digital Niaga atau Blibli, Nyoman bilang BEI belum dapat membeberkannya, hingga OJK memberikan persetujuan atas penerbitan prospektus awal kepada publik sebagaimana diatur di OJK Peraturan Nomor IX.A.2.
Ketika dihubungi, pihak Tiket.com belum dapat berkomentar lebih lanjut terkait isu tersebut. Sampai Senin (11/4), Nyoman bilang terdapat 30 perusahaan dalam
pipeline pencatatan saham BEI. Dimana, 15 calon emiten merupakan perusahaan aset skala besar atau di atas Rp 250 miliar. Adapun rincian sektornya, satu perusahaan dari sektor
basic materials, dua perusahaan dari sektor
industrials, satu perusahaan dari sektor
transportation & logistic, lima perusahaan dari sektor
consumer non-cyclicals, enam perusahaan dari sektor
consumer cyclicals, dua perusahaan dari sektor
technology, dua perusahaan dari sektor
healthcare, tiga perusahaan dari sektor
energy, empat perusahaan dari sektor properti dan real estate, dan empat perusahaan dari sektor
infrastructures. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi