KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tahun 2023, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (
GOTO) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 90,39 triliun, meningkat 124% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan pencatatan goodwill yang terjadi akibat pelepasan PT Tokopedia. Manajemen GOTO menjelaskan bahwa pencatatan goodwill sebesar Rp 78,8 triliun terjadi karena kepemilikan Tokopedia dilepaskan kepada TikTok. Angka ini bersifat tidak berulang, dan merupakan pos non kas serta non operasional. Namun, jika goodwill tidak dipertimbangkan, GOTO seharusnya mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 11,8 triliun pada tahun 2023. Meskipun jumlah ini mengalami penurunan 60% secara tahunan dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 29,3 triliun di tahun 2022.
Baca Juga: Saham GOTO Memerah, GJTL dan ACES Kompak Menghijau di Penutupan Bursa Rabu (20/3) Kendati begitu, kinerja operasional GOTO menunjukkan perbaikan. Berdasarkan laporan keuangannya yang dirilis pada tanggal 19 Februari, pendapatan bersih perusahaan teknologi ini mencapai Rp 14,78 triliun, naik 30,28% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 11,34 triliun.
Pendapatan dari imbalan jasa meningkat 37,42% YoY menjadi Rp 8,66 triliun. Sementara itu, pendapatan dari imbalan iklan menyumbang sebesar Rp 2,19 triliun dan pendapatan lainnya sebesar Rp 1,79 triliun.
Jumlah beban GOTO mengalami penurunan signifikan 39,86% secara tahunan menjadi Rp 25,06 triliun di tahun 2023. Padahal pada tahun 2022, jumlah beban induk usaha GoJek mencapai Rp 41,67 triliun.
Baca Juga: Menakar Efek dan Prospek Di Balik Rencana Buyback Saham GOTO, di Atas Kertas Positif Sebagai hasilnya, rugi usaha GOTO mengecil 66,11% menjadi Rp 10,27 triliun sepanjang tahun 2023. Pada tahun sebelumnya, rugi usaha perusahaan yang dipimpin oleh Patrick Walujo ini mencapai Rp 30,32 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli