KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi ekonomi dunia pada tahun 2022 terkoreksi dari 3,6% menjadi 3,2%. Di tengah situasi yang sulit ini, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (
GOTO) justru menyumbang 2,2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Komisaris GoTo Agus D.W Martowardojo mencermati bahwa pada tahun 2022 kondisi perekonomian dunia berada di masa sulit melihat tingkat inflasi di Amerika Serikat mencapai 6,5% dan Uni Eropa mencapai 10% pada 2022. Di sisi lain, perekonomian Indonesia justru mencatatkan pertumbuhan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada tahun 2022 berhasil tumbuh 5,31% dibanding tahun sebelumnya dan tingkat inflasi di angka 5,5% yang masih lebih rendah dibanding negara lain.
GOTO sebagai salah satu
start up decacorn di Indonesia turut berkontribusi bagi perekonomian Indonesia pada 2022.
Baca Juga: Ada Unrealized Loss Rp 6,74 Triliun, Telkom (TLKM) Yakin Valuasi GOTO Terus Tumbuh Berdasarkan kajian terbaru Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), GOTO memberikan nilai tambah Rp 349 triliun - Rp 428 triliun terhadap perekonomian nasional setara dengan 1,8% - 2,2% PDB Indonesia di tahun 2022. Nilai tersebut berasal dari nilai tambah yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan dan mitra di dalam ekosistemnya: mitra pengemudi dan UMKM. “Kalau kita lihat PDB Indonesia tahun 2022 itu sekitar Rp 19.588 triliun dan kita bisa menyumbang sampai 2,2%,” jelas Agus dalam konferensi pers di Jakarta Rabu (29/3).
GOTO juga berkontribusi terhadap penurunan kesenjangan pendapatan dengan menurunkan koefisien Gini sebesar 4,43% rata-rata di Kabupaten/Kota GOTO beroperasi.
Baca Juga: Menghijau, Harga Saham BUKA & GOTO Naik di Perdagangan Bursa Selasa (28/3) Selain itu, GOTO juga berkontribusi pada penurunan kemiskinan dengan total 24.666 orang yang keluar dari garis kemiskinan untuk di masing-masing Kabupaten/Kota. “Adanya ekosistem GOTO itu telah membuat satu multiplier terhadap ekonomi kita dan memungkinkan Indonesia memperoleh tambahan kesempatan kerja sampai 1,7 juta,” tambah Agus. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli