JAKARTA. Daftar emiten pertambangan batubara di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal bertambah. PT Goldchild Integritas Abadi, anak usaha PT Inovisi Infracom Tbk (INVS), berniat melaksanakan penawaran saham perdana untuk meraup dana senilai US$ 400 juta. Adrian Ooi, Direktur Keuangan INVS, menuturkan, Goldchild akan menggelar initial public offering (IPO) pada semester kedua tahun depan. Soalnya, INVS memandang kondisi pasar tahun ini sangat fluktuatif sehingga kurang pas untuk masuk pasar. "Kami optimistis kondisi pasar akan lebih baik di tahun depan sehingga cocok untuk IPO Goldchild," kata dia kepada KONTAN di Jakarta, pekan lalu. Inovisi yang merupakan perusahaan penyedia sistem infrastruktur IT bergerak akan mengembangkan Goldchild terlebih dulu agar memiliki daya tarik saat IPO. Goldchild, misalnya, akan terus menambah kuasa pertambangan (KP) batubara. Saat ini, Goldchild menguasai sepuluh KP batubara di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.
Goldchild membidik IPO US$ 400 juta
JAKARTA. Daftar emiten pertambangan batubara di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal bertambah. PT Goldchild Integritas Abadi, anak usaha PT Inovisi Infracom Tbk (INVS), berniat melaksanakan penawaran saham perdana untuk meraup dana senilai US$ 400 juta. Adrian Ooi, Direktur Keuangan INVS, menuturkan, Goldchild akan menggelar initial public offering (IPO) pada semester kedua tahun depan. Soalnya, INVS memandang kondisi pasar tahun ini sangat fluktuatif sehingga kurang pas untuk masuk pasar. "Kami optimistis kondisi pasar akan lebih baik di tahun depan sehingga cocok untuk IPO Goldchild," kata dia kepada KONTAN di Jakarta, pekan lalu. Inovisi yang merupakan perusahaan penyedia sistem infrastruktur IT bergerak akan mengembangkan Goldchild terlebih dulu agar memiliki daya tarik saat IPO. Goldchild, misalnya, akan terus menambah kuasa pertambangan (KP) batubara. Saat ini, Goldchild menguasai sepuluh KP batubara di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.