JAKARTA. Meski sepak terjang PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) di Indonesia sempat terganjal oleh Greenpeace, namun hal ini tak menyurutkan langkah grup perusahaan CPO ini untuk terus berekspansi. Kini Golden Agro Resources, induk usaha SMART tengah bersiap untuk mengembangkan investasi kelapa sawit di Liberia.Direktur Eksekutif Golden Agro Resources (GAR) Rafael Concepcion mengatakan GAR melalui Verdant Fund LLP, private equity fund sekaligus sole shareholder dari Golden Verolum (Liberia) Inc kini sedang dalam proses untuk mendapatkan lahan konsesi dari Pemerintah Liberia untuk mengembangkan lebih-kurang 220.000 hektar lahan menjadi perkebunan kelapa sawit.Untuk catatan, Golden Veroleum di Liberia ini juga merupakan bagian dari GAR. "Rencananya adalah untuk mengembangkan lebih-kurang 220.000 hektar lahan untuk pembudidayaan kelapa sawit dalam jangka waktu 20 tahun. Proses pengembangan awal akan dimulai dengan besaran lahan 15.000 hektar," jelas Rafael kepada KONTAN akhir pekan lalu.Kabarnya, potensi investasi GAR di Liberia mencapai US$ 1,6 miliar. Tapi sayangnya, Rafael enggan menjawab mengenai kabar nilai investasi ini. "Jumlah total investasi GAR di Golden Varoleum belum diumumkan hingga saat ini," katanya.Rafael menambahkan, pertimbangan GAR untuk mengepakkan sayap bisnisnya ke Liberia adalah karena Liberia dianggap sebagai salah satu negara yang memiliki perkembangan tercepat di Afrika dalam pelaksanaan kegiatan usaha. Pemerintah Liberia kini juga tengah memacu kebijakan untuk mengembangkan negaranya. Nah, "Pengembangan kelapa sawit merupakan salah satu elemen sentral dari strategi Liberia untuk mengentaskan kemiskinan," ungkap Rafael.Meski begitu, Rafael menampik anggapan bahwa ekspansi ke Liberia merupakan salah satu alternatif bagi GAR untuk memindahkan bisnis kelapa sawitnya dari Indonesia. "Kami tetap memfokuskan bisnis di Indonesia. Sebagai bagian dari upaya penciptaan nilai GAR, kami secara berkesinambungan mengevaluasi semua kesempatan berinvestasi yang ada," jelasnya.Catatan saja, GAR mulai mengincar Liberia sejak tahun lalu. Bulan November 2009, media di Liberia memberitakan, Golden Veroleum yang digawangi oleh Franky Widjaja mulai mempertimbangkan potensi investasi senilai US$ 1,6 miliar untuk mengolah 200.000 hektare lahan di bagian tenggara Liberia.Lantas, pada bulan Januari 2010, pemerintah Liberia mengumumkan adanya penandatangan kesepakatan investasi tersebut. Sayangnya, GAR enggan membeberkan secara rinci mengenai hitung-hitungan investasi ini. Hanya saja, GAR menegaskan bahwa Verdant mengharapkan akan menggaet pendanaan dari investor lainnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Golden Agri tetap fokus bisnis sawit di Indonesia
JAKARTA. Meski sepak terjang PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) di Indonesia sempat terganjal oleh Greenpeace, namun hal ini tak menyurutkan langkah grup perusahaan CPO ini untuk terus berekspansi. Kini Golden Agro Resources, induk usaha SMART tengah bersiap untuk mengembangkan investasi kelapa sawit di Liberia.Direktur Eksekutif Golden Agro Resources (GAR) Rafael Concepcion mengatakan GAR melalui Verdant Fund LLP, private equity fund sekaligus sole shareholder dari Golden Verolum (Liberia) Inc kini sedang dalam proses untuk mendapatkan lahan konsesi dari Pemerintah Liberia untuk mengembangkan lebih-kurang 220.000 hektar lahan menjadi perkebunan kelapa sawit.Untuk catatan, Golden Veroleum di Liberia ini juga merupakan bagian dari GAR. "Rencananya adalah untuk mengembangkan lebih-kurang 220.000 hektar lahan untuk pembudidayaan kelapa sawit dalam jangka waktu 20 tahun. Proses pengembangan awal akan dimulai dengan besaran lahan 15.000 hektar," jelas Rafael kepada KONTAN akhir pekan lalu.Kabarnya, potensi investasi GAR di Liberia mencapai US$ 1,6 miliar. Tapi sayangnya, Rafael enggan menjawab mengenai kabar nilai investasi ini. "Jumlah total investasi GAR di Golden Varoleum belum diumumkan hingga saat ini," katanya.Rafael menambahkan, pertimbangan GAR untuk mengepakkan sayap bisnisnya ke Liberia adalah karena Liberia dianggap sebagai salah satu negara yang memiliki perkembangan tercepat di Afrika dalam pelaksanaan kegiatan usaha. Pemerintah Liberia kini juga tengah memacu kebijakan untuk mengembangkan negaranya. Nah, "Pengembangan kelapa sawit merupakan salah satu elemen sentral dari strategi Liberia untuk mengentaskan kemiskinan," ungkap Rafael.Meski begitu, Rafael menampik anggapan bahwa ekspansi ke Liberia merupakan salah satu alternatif bagi GAR untuk memindahkan bisnis kelapa sawitnya dari Indonesia. "Kami tetap memfokuskan bisnis di Indonesia. Sebagai bagian dari upaya penciptaan nilai GAR, kami secara berkesinambungan mengevaluasi semua kesempatan berinvestasi yang ada," jelasnya.Catatan saja, GAR mulai mengincar Liberia sejak tahun lalu. Bulan November 2009, media di Liberia memberitakan, Golden Veroleum yang digawangi oleh Franky Widjaja mulai mempertimbangkan potensi investasi senilai US$ 1,6 miliar untuk mengolah 200.000 hektare lahan di bagian tenggara Liberia.Lantas, pada bulan Januari 2010, pemerintah Liberia mengumumkan adanya penandatangan kesepakatan investasi tersebut. Sayangnya, GAR enggan membeberkan secara rinci mengenai hitung-hitungan investasi ini. Hanya saja, GAR menegaskan bahwa Verdant mengharapkan akan menggaet pendanaan dari investor lainnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News