JAKARTA. Keputusan PT Golden Eagle Energy Tbk memacu produksi batubara di tengah tren kenaikan harga jelang akhir tahun 2016, tak salah. Sepanjang tahun lalu, mereka mencetak pendapatan Rp 56,06 miliar atau naik hampir dua kali lipat ketimbang pendapatan tahun 2015 yakni Rp 28,77 miliar. Kenaikan pendapatan tersebut berimbas hingga bottom line. Rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun lalu, mengempis 67,23% menjadi Rp 16,44 miliar. Ingin kondisi tahun 2016 terulang, tahun ini Golden Eagle akan kembali memanfaatkan tren harga batubara yang masih mendaki. Kalau tahun lalu realisasi produksi 1,08 juta ton batubara, tahun ini mereka akan meningkatkan volume produksi hingga 2 juta ton batubara.
Golden Eagle mengulang strategi tahun lalu
JAKARTA. Keputusan PT Golden Eagle Energy Tbk memacu produksi batubara di tengah tren kenaikan harga jelang akhir tahun 2016, tak salah. Sepanjang tahun lalu, mereka mencetak pendapatan Rp 56,06 miliar atau naik hampir dua kali lipat ketimbang pendapatan tahun 2015 yakni Rp 28,77 miliar. Kenaikan pendapatan tersebut berimbas hingga bottom line. Rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun lalu, mengempis 67,23% menjadi Rp 16,44 miliar. Ingin kondisi tahun 2016 terulang, tahun ini Golden Eagle akan kembali memanfaatkan tren harga batubara yang masih mendaki. Kalau tahun lalu realisasi produksi 1,08 juta ton batubara, tahun ini mereka akan meningkatkan volume produksi hingga 2 juta ton batubara.