KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berhasil lanjutkan kinerja positif di kuartal I-2021, PT Golden Energy Mines (
GEMS) memutuskan untuk membatalkan rencana
right issue atau Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).
Management juga berharap, tren kinerja positif masih akan berlanjut hingga akhir 2021. Direktur Golden Energy Mines Suhendra mengungkapkan, dengan memperhatikan kondisi keuangan yang diklaim sangat sehat, maka manajemen bermaksud untuk membatalkan pelaksanaan
right issue kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan unsespensi saham perseroan. "Tujuan perusahaan sekaligus tujuan utama untuk
right issue untuk memenuhi ketentuan
free float 7,5% telah terpenuhi," jelas Suhendra dalam
public expose yang digelar secara daring, Kamis (22/4).
Asal tahu saja, sebelumnya GEMS sudah melakukan registrasi pelaksanaan
rights issue ke Otoritas Jasa Keuangan pada 3 Desember 2020, 28 Desember 2020, dan 22 Februari 2021. Semula, GEMS berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 588,23 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Namun, dengan rampungnya proses divestasi 4,5% saham Golden Energy and Resources Ltd (GEAR) kepada Ascend Global Investment Fund SPC selaku pihak ketiga pada 30 Maret 2021, kini GEMS mampu memenuhi ketentuan
free float bursa sebanyak 7,5%. Sebagai informasi, GEAR saat ini menguasai 62,5% saham GEMS.
Baca Juga: Golden Energy Mines (GEMS) tebar dividen hingga US$ 75 juta, simak jadwalnya Adapun untuk kinerja GEMS sepanjang kuartal I-2021 tercatat masih menunjukkan kinerja positif, dimana angka produksi naik 6% menjadi 8,9 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 8,4 juta ton. Sedangkan untuk penjualan tercatat naik 4% menjadi US$ 9,3 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni US$ 8,9 juta. Berdasarkan iktisar keuangan perusahaan, Suhendra menyebutkan nilai penjualan sepanjang kuartal I-2021 telah meningkat 20% dari US$ 317 juta di periode yang sama tahun lalu, menjadi US$ 381 juta. Sedangkan EBITDA kuartal I-2021 tercatat naik 155% menjadi US$ 135 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bahkan laba sebelum pajak kuartal I-2021 tercatat naik 181% ke level US$ 129 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan untuk laba setelah pajak diketahui naik 197% menjadi US$ 101 juta.
"Kinerja positif ini ditunjang kenaikan harga batubara dunia dan diperkirakan berlanjut di kuartal II-2021, dengan permintaan yang cukup bagus khususnya dari China," kata Direktur Utama GEMS Bonifasius dalam acara
public expose. Sebagai gambaran, untuk tahun kinerja 2020 perusahaan tambang tersebut membukukan penurunan penjualan neto 4,15% dari US$ 1,1 triliun di 2019 menjadi US$ 1,06 triliun di akhir 2020. Meskipun begitu volume produksi justru meningkat dari 30,83 juta ton di 2019 menjadi 33,46 juta ton di akhir 2021. Dimana volume penjualan juga tercatat naik 2,9% menjadi 33,96 juta ton. Alhasil, hingga akhir tahun lalu GEMS berhasil membukukan laba tahun berjalan naik 43,56% ke level US$ 95,86 juta. Disertai dengan total aset perusahaan yang naik 4,23% menjadi US$ 813 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .