KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Golden Energy Mines Tbk (
GEMS) telah merealisasikan belanja modal atau
capital expenditure (Capex) senilai US$ 9,2 juta untuk sejumlah kebutuhan operasional. Adapun di sisa tahun ini, GEMS masih melihat prospek bisnis yang cerah meski harga batubara melandai. Sekretaris Perusahaan GEMS Sudin Sudiman menjelaskan sampai dengan Juni 2023, GEMS telah merealisasikan belanja modal senilai US$ 9,2 juta. “Sebagian besar untuk pengembangan fasilitas pelabuhan,
hauling road, dan pengembangan teknologi digital,” ujarnya kepada Kontan.co.id dikutip Minggu (3/9).
Dalam catatan Kontan, GEMS mengalokasikan belanja modal senilai US# 33 juta di sepanjang 2023 atau lebih besar dibandingkan 2022 yang senilai US$ 25 juta. Anggaran capex yang tersedia dipergunakan juga untuk mendukung kinerja operasional di sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Golden Energy Mines (GEMS) Ajukan Permohonan Revisi RKAB Adapun sampai dengan Juni 2023, GEMS telah merealisasikan volume produksi batubara sebesar 20,4 juta ton lebih tinggi 16% dibandingkan periode yang sama dari tahun lalu, “Sedangkan realisasi penjualan sebesar 20,2 juta ton lebih tinggi 12% dibandingkan periode yang sama dari tahun lalu,” ujarnya. Melihat realisasi volume produksi dan penjualan yang positif di tengah tahun ini, Sudin optimistis terhadap prospek bisnis di semester II 2023, meskipun harga batubara turun cukup tajam pada semester I tahun 2023. Namun, menurutnya peluang GEMS masih terbuka lebar dan kebutuhan batubara di dalam negeri maupun luar negeri masih tinggi. Meski demikian, tetap ada tantangan yang dihadapi GEMS di sisa tahun ini. Beberapa tantangan itu ialah mengendalikan biaya dengan baik agar perusahaan tetap mampu menjaga kinerja keuangan di tengah tekanan harga batubara global. Dalam catatan Kontan.co.id sebelumnya, di sepanjang tahun ini GEMS mengincar volume penjualan 40 juta hingga 41 juta ton batubara. Adapun sebanyak 65%-67% dari target penjualan tersebut dialokasikan untuk pasar ekspor.
Pangsa pasar GEMS di tahun ini masih sama seperti tahun lalu yakni utamanya ke China, India, dan ASEAN.
Secara konsolidasi, GEMS sudah mengantongi restu dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memproduksi 40,3 juta ton batubara berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB). Secara terperinci, rencana produksi konsolidasi tersebut berasal dari rencana produksi Borneo Indobara (BIB) 36 juta ton, Bara Sentosa Lestari (BSL) 2 juta ton, dan PT Kuansing Inti Makmut (KIM) 2,3 juta ton. Sebanyak 0,9 juta ton dari target penjualan 40-41 juta ton lainnya direncanakan direalisasi lewat skema perdagangan/trading. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .