KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Golden Energy Mines Tbk (
GEMS) sudah mulai membelanjakan anggaran belanja modal atawa
capital expenditure (capex) di tiga bulan pertama tahun ini. Sepanjang kuartal I-2022, emiten batubara itu sudah merealisasikan belanja modal sekitar US$ 5,7 juta.
Corporate Secretary GEMS, Sudin Sudiman mengatakan, realisasi capex di kuartal pertama tahun ini dialokasikan untuk merenovasi serta meningkatkan kapasitas fasilitas-fasilitas seperti pelabuhan dan jalan angkut alias
hauling road di Kalimantan Selatan, serta keperluan-keperluan lainnya. Agenda bisnis ini dimaksudkan untuk menunjang kinerja produksi batubara anak usaha, yakni PT Borneo Indobara (BIB).
“(Alokasi capex) Untuk memastikan (kemampuan) infrastruktur dan logistik agar BIB bisa
full capacity untuk (produksi batubara) 36 juta ton,” tutur Sudin kepada Kontan.co.id (24/5).
Baca Juga: Ini Sentimen yang Mendongkrak Kinerja Golden Energy Mines (GEMS) di Tahun 2021 Tahun ini, GEMS memang mengincar angka produksi batubara yang lebih besar dibanding tahun lalu. Sampai tutup tahun 2022 nanti, GEMS membidik angka produksi konsolidasi sekitar 40 juta ton batubara. Sekitar 33 juta-36 juta ton di antaranya direncanakan berasal dari produksi batubara BIB. Di sepanjang kuartal I-2022, realisasi produksi konsolidasi batubara GEMS telah mendekati 8 juta ton. Sebagai pembanding, mengutip laporan tahunan perusahaan, volume produksi batubara GEMS di sepanjang tahun 2021 mencapai 29,11 juta ton, sementara realisasi volume penjualannya mencapai 29,49 juta ton. Pangsa pasar terbesar GEMS meliputi Indonesia, Tiongkok, dan India dengan volume masing-masing sebesar 12,06 juta ton, 11,89 juta ton, dan 3,99 juta ton. Seturut kenaikan rencana produksi, GEMS telah menyiapkan anggaran capex yang lebih besar di tahun buku 2022. Hingga akhir tahun 2022 nanti, GEMS menganggarkan capex sekitar US$ 22 juta, lebih besar dari anggaran capex GEMS di tahun 2021 lalu yang hanya sebesar US$ 8,4 juta. Artinya, GEMS masih memiliki sisa anggaran sekitar US$ 16,3 juta dalam budget capex perusahaan di tahun ini. “Alokasi sisa capex masih sama (dengan alokasi serapan capex di kuartal I 2022), ada yang lain untuk bangun housing karyawan, tapi nilai tak besar,” tandas Sudin.
Sepanjang tahun 2021 lalu, GEMS membukukan pendapatan sebesar US$ 1,58 miliar, naik 49,41% dari realisasi pendapatan GEMS di tahun 2020 yang sebesar US$ 1,06 miliar. Seturut pendapatan yang mendaki, GEMS mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar US$ 348,00 juta di tahun 2021. Angka tersebut meroket 270,48% dari realisasi laba bersih GEMS di tahun 2020 yang sebesar US$ 93,93 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari