Golden Energy optimistis segera akuisisi tambang batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Golden Energy Mines Tbk pada akhir Mei ini akan segera merampungkan akuisisi perusahaan tambang batubara PT Barasentosa Lestari. Nilai akuisisi itu sekitar US$ 65 juta.

Presiden Direktur Golden Energy Mines Bonifasius mengatakan, kegiatan akuisisi hanya tinggal menunggu approval dari pemegang saham utama perseroan ini, yakni Golden Energy and Resources Limited (GEAR) yang terdaftar di Bursa Singapura.

"Kami harap akhir Mei ini sudah bisa dapat approval dan tinggal langsung eksekusinya. Lagi pula kita  sudah ada down payment (DP)," terangnya usai melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kamis (3/5).  Pihaknya sudah menyiapkan pendanaan untuk akuisisi itu dari kas internal.


Bonifisius menambahkan, meskipun PT Barasentosa Lestari belum berjalan, rencananya akan  memproduksi  500.000 ton batubara per tahun. "Kami akan ekspor batubaranya. Karena  kalorinya bagus yang 5.000 Kkcal per kg," ujarnya.

Bonifasius  bilang, pihaknya belum bisa merilis produksi untuk kuartal I-2018. Namun produksi  kuartal I-2018 ini sudah mendekati target dalam periode itu yang sebesar 17,2 juta ton.

Target  produksi emiten berkode saham GEMS  di Bursa Efek Indonesia tersebut pada tahun ini sebesar 21,8 juta ton. "Sudah mendekati 100% (dari target produksi kuartal I-2108)," katanya.

Lantaran sudah mendekati target, sesuai kebijakan pemeirntah yang membolehkan pemilik Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B)  menambah produksi pada tahun ini sebesar 10% dari target, maka perusahaan akan menambah produksi. "Kami akan merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) tahun ini," ujarnya.

Kata dia, revisi RKAB itu akan dilakukan pada awal semester II tahun ini. "Peluang itu diberikan, karena kami bisa memenuhi kewajiban pasokan batubara dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) sebanyak 25%. Penambahan itu pasti disetujui," ungkapnya.

Menurut Bonifasius, dengan adanya kewajiban DMO sebesar 25%. GEMS akan menyuplai batubara 3,5 juta ton untuk pembangkit listrik atau sebesar 20% dari target produksi. Sementara sisanya 5% akan dipasok ke industri lain.   Produksi batubara GEMS yang disuplai ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Tahun 2015, GEMS memasok sebanyak 1,61 juta ton ke pembangkit PLN.

Angka tersebut kemudian naik pada tahun 2016 menjadi 3,42 juta ton. Tahun 2017 lalu kemudian turun menjadi 1,86 juta ton. Sementara tahun 2018 ini sebesar 3,5 juta ton. Menambah kapasitas

Sementara itu, pada  tahun 2018 ini, emiten pertambangan milik Group Sinar Mas tersebut  menyiapkan belanja modal atau capedital expenditure (capex) sebesar US$ 30 juta.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk melakukan ekspansi bisnis. Misalnya akan digunakan untuk memperluas Pelabuhan Bunati di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Selain itu, GEMS juga ingin menambah kapasitas barge loading conveyor.  Bonifisius menjelaskan, saat ini kapasitas produksinya sekitar 3.000 ton per jam.

Pihaknya ingin meningkatkan menjadi 5.000 ton per jam. Hal ini dilakukan untuk mengejar target produksi 40 juta ton dalam dua sampai tiga tahun ke depan.

Bahkan, anggaran belanja modal tahun 2018 juga akan digunakan untuk meningkatkan kualitas jalan hauling dari Girimulya ke Kusan-Bunati.

Kata Bonifisius, perbaikan jalan dilakukan untuk mengakomodasi single atau double trailer agar produktivitas meningkat, keselamatan operasional, serta biaya perawatan jalan yang lebih rendah.

"Tahun ini supaya ada truk gandeng yang kapasitasnya jauh lebih besar yang bisa lewat situ," terang dia.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat