Golden Energy pacu produksi 9 juta ton batubara



JAKARTA. Harga komoditas batubara yang masih lesu tak menyurutkan target bisnis PT Golden Energy Mines Tbk. Perusahaan ini menargetkan produksi 9 juta ton batubara sepanjang tahun ini. Target tersebut 500.000 ton lebih banyak ketimbang realisasi produksi tahun 2015 yakni 8,5 juta ton batubara.

Manajemen Golden Energy yakin bisa memenuhi target produksi tersebut. Mengingat, pada kuartal I-2016 kemarin mereka mengklaim sudah memproduksi sekitar 1,96 juta ton batubara. Dengan begitu, Golden Energy sudah merealisasikan target produksi sebesar 21,78% tahun ini.

Namun, pertimbangan pebisnis batubara seperti Golden Energy tentu tak cuma memacu produksi saja. Sebab, tak ada gunanya memacu produksi, jika ternyata pasar tak mampu menyerap. Untuk perkara tersebut, manajemen Golden Energy sudah punya pertimbangan matang. Bagian dari Grup Sinarmas tersebut juga optimistis, tahun ini bisa menjual 11 juta ton batubara.


Optimisme Golden Energy Mines berangkat dari realisasi penjualan batubara pada kuartal I-2016. "Kami optimistis target penjualan 11 juta terpenuhi karena pada kuartal I-2016 sudah menjual 2,879 juta ton. Angka ini naik dari periode sama tahun sebelumnya US$ 1,928 juta ton," ujar  Sekretaris Perusahaan PT Golden Energy Mines Tbk Sudin Sudirman kepada KONTAN, Minggu (12/6).

Namun, realisasi pertumbuhan volume produksi dan volume penjualan tak selalu sejalan dengan kinerja. Memang, pada triwulan pertama tahun ini penjualan Golden Energy naik 20,75% menjadi US$ 94,16 juta. Namun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih,   melorot sebesar 41,60% menjadi US$ 1,53 juta.

Pemicu penurunan laba tersebut adalah beban pokok penjualan yang membengkak hingga 50,20%. "Laba berkurang di kuartal satu karena margin yang lebih kecil daripada tahun lalu," terang Sudin.

Maka dari itu, mulai awal kuartal II, pada April 2016, Golden Energy tak cuma fokus mengerek volume produksi dan volume penjualan. Perusahaan berkode GEMS di Bursa Efek Indonesia itu juga akan melakukan efisiensi agar biaya produksi mereka bisa berkurang, sehingga bisa mencatat peningkatan laba.

Sepanjang tahun ini, Golden Energy menyediakan belanja modal atawa capital expenditure sebesar US$ 15 juta. Dana tersebut akan mereka gunakan untuk semua aktivitas pertambangan.

Sumber belanja modal berasal dari kas internal dan pinjaman bank. Pada kuartal I-2016, kas dan setara kas Golden Energy US$ 42,17 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini