KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan modal ventura Golden Gate Ventures yang berkedudukan di Singapura masih mencari
start up untuk didanai.
Business Development Golden Gate Ventures Dea Surjadi menyatakan pihaknya tengah menargetkan mengumpulkan pendanaan ketiga sebesar US$ 100 juta. "Pengumpulan pendanaan ini akan ditutup dua bulan lagi. Kami fokusnya pada teknologi finansial karena masih banyak yang bisa dibangun di ekosistem tekfin. Kita juga lagi melihat teknologi kesehatan, logistik, dan teknologi pertanian," kata Dea di sela-sela peluncuran Paper.id Senin (23/4).
Namun Dea belum bisa menyampaikan total pendanaan yang sudah dihimpun dan siapa saja sumber pendanaan atau limited partner (LP) yang sudah berhasil digandeng. Sebagai catatan, pada pendanaan sebelumnya, Golden Gate Ventures berhasil mengandeng Naver dan Hanhua yang berasal dari Korea serta Temasek asal Singapura. Pada 2018 ini lanjut Dea, Golden Gate Ventures akan memfokuskan pendanaan di series A. Namun tidak menutup kemungkinan memberikan pendanaan tahap awal (
seed funding). Baru-baru ini Golden Gate Ventures menyuntikan pendanaan awal ke Paper.id. "Ketika kita melihat bisnisnya bagus dan foudernya bagus kenapa tidak di
back-up dari sekarang melalui
seed funding dari pada harus menunggu dia besar," jelas Dea. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pendanaan lanjutan bagi portofolio yang memiliki kinerja bagus. Dalam setiap pendanaannya, Golden Gate Ventures selalu mempertimbangkan sosok dari
founder start up baik dari latar belakang pendidikan maupun kemampuan manajemen. Juga seberapa jauh produk yang ditawarkan oleh
start up dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Biasanya Golden Gate Ventures akan melihat bagaimana kinerja start up tersebut setidaknya dalam kurung waktu tiga bulan. Dea bilang Golden Gate Ventures mendanai start up di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Vietnam. Namun 50% pendanaan dari Golden Gate Ventures disuntikkan ke Indonesia. "Kita lebih mau investasi di Indonesia," ujar Dea.
Perusahaan modal ventura ini sudah ada di Indonesia sejak 2012. Adapun portofolio Golden Gate Ventures adalah Alodokter, Carousell, Codapay, Duitpintar.com, Gadjian, Indoproc, Jojonomic, Laku6, Orami, Printerous, Teman Jalan, 99.co, Paper.id, dan Ruma yang akhir tahun diakuisisi oleh GoJek. Selain itu, Golden Gate Ventures ikut dalam pendanaan series B yang diberikan Perusahaan
peer to peer (P2P) l
ending Modalku dan Funding Societas , bagian dari Funding Asia Group, berhasil meraih pendanaan Seri B sebesar US$ 25 juta atau hampir Rp 350 miliar. Pendanaan ini dipimpin oleh SoftBank Ventures Korea. Ronde pendanaan juga diisi dengan partisipasi dari investor-imvestor terdahulu yaitu Sequoia India, Alpha JWC Ventures dari Indonesia serta Golden Gates Ventures. Selain itu, Line Ventures, Qualgro dan Mahanusa Capital turut berinvestasi di ronde ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi