SINGAPURA. Goldman Sachs Group Inc. meramal, anggaran belanja Amerika Serikat (AS) bakal mengalami defisit tahun depan mencapai US$ 565 miliar. Bahkan diprediksi, AS bakal menghadapi risiko defisit yang lebih besar lagi yang disebabkan beberapa faktor. Beberapa di antaranya adalah Pemerintah AS sedang gencar-gencarnya memberikan stimulus paket ekonomi dan menyelamatkan institusi keuangan.Prediksi tersebut lebih tinggi US$ 100 juta dari perkiraan Goldman sebelumnya untuk tahun keuangan yang dimulai 1 Oktober. Selain itu, ramalan Goldman yang ditulis oleh Edward McKelvey dan Alec Phillips tersebut juga melampaui prediksi Congressional Budget Office yang mematok adanya defisit sebesar US$ 438 juta. Goldman juga menyebutkan, jumlah defisit tersebut akan terus berada pada kisaran US$ 560 miliar pada 2010 mendatang.“Pandangan terhadap anggaran ekonomi AS saat ini menunjukkan adanya ketidakpastian yang disebabkan kondisi ekonomi dan keuangan saat ini,” kata Goldman. Menurut Goldman, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya defisit AS ke depannya. Faktor-faktor tersebut meliputi rencana pemberian stimulus tahap dua, adanya pengambilalihan beberapa perusahaan dan isu-isu terkait keuangan lainnya seperti kebangkrutan bank. “Bahkan adanya kemungkinan perubahan kebijakan keuangan jika terjadi pergantian pemimpin, juga merupakan faktor utama yang bisa mempengaruhi prediksi pada 2009 mendatang,” urai Goldman.
Goldman: Defisit AS Bisa Capai US$ 565 Miliar Tahun Depan
SINGAPURA. Goldman Sachs Group Inc. meramal, anggaran belanja Amerika Serikat (AS) bakal mengalami defisit tahun depan mencapai US$ 565 miliar. Bahkan diprediksi, AS bakal menghadapi risiko defisit yang lebih besar lagi yang disebabkan beberapa faktor. Beberapa di antaranya adalah Pemerintah AS sedang gencar-gencarnya memberikan stimulus paket ekonomi dan menyelamatkan institusi keuangan.Prediksi tersebut lebih tinggi US$ 100 juta dari perkiraan Goldman sebelumnya untuk tahun keuangan yang dimulai 1 Oktober. Selain itu, ramalan Goldman yang ditulis oleh Edward McKelvey dan Alec Phillips tersebut juga melampaui prediksi Congressional Budget Office yang mematok adanya defisit sebesar US$ 438 juta. Goldman juga menyebutkan, jumlah defisit tersebut akan terus berada pada kisaran US$ 560 miliar pada 2010 mendatang.“Pandangan terhadap anggaran ekonomi AS saat ini menunjukkan adanya ketidakpastian yang disebabkan kondisi ekonomi dan keuangan saat ini,” kata Goldman. Menurut Goldman, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya defisit AS ke depannya. Faktor-faktor tersebut meliputi rencana pemberian stimulus tahap dua, adanya pengambilalihan beberapa perusahaan dan isu-isu terkait keuangan lainnya seperti kebangkrutan bank. “Bahkan adanya kemungkinan perubahan kebijakan keuangan jika terjadi pergantian pemimpin, juga merupakan faktor utama yang bisa mempengaruhi prediksi pada 2009 mendatang,” urai Goldman.