SINGAPURA. Goldman Sachs Group Inc memangkas prediksi untuk harga emas hingga 2014 mendatang. Penurunan prediksi ini dilakukan mengikuti aksi jual besar-besaran atas emas pada pekan lalu. Dalam laporannya yang dirilis hari ini (24/6), Goldman menurunkan target harga emas akhir tahun ini menjadi US$ 1.300 per troy ounce dari sebelumnya US$ 1.435 per troy ounce. Selain itu, bank asal AS ini juga memangkas prediksi harga emas tahun depan menjadi US$ 1.050 per troy ounce dari sebelumnya US$ 1.270 per troy ounce. Menurut analis Goldman, Damien Courvalin dan Jeffrey Currie, saat ini, investor mencemaskan langkah the Federal Reserve yang berencana mengurangi kebijakan quantitative easing hingga akhir tahun ini dan menghentikannya pada pertengahan tahun depan. Selain itu, pelaku pasar juga memprediksi bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan lebih cepat dibanding prediksi sebelumnya. "Momentum yang ada sekarang meninggalkan risiko besar atas posisi emas saat ini. Harga emas masih akan tertekan. Dalam jangka menengah, kami memprediksi harga emas akan terus menurun seiring kian membaiknya ekonomi AS dan kurangnya kebijakan moneter yang akomodatif," papar dua analis tersebut. Langkah Goldman ini mengikuti langkah serupa yang sebelumnya dilakukan oleh Credit Suisse Group AG dan Societe Generale SA yang juga memprediksi penurunan harga emas. Sekadar catatan, harga emas sudah merosot 23% di sepanjang tahun ini. Bahkan melihat pergerakannya sejak awal tahun, emas menuju penurunan tahunan terbesar sejak 1981 silam. Sementara itu, pada pukul 13.41 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus turun 0,7% menjadi US$ 1.282,60 per troy ounce. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Goldman: Harga emas akhir 2014 US$ 1.050 per ounce
SINGAPURA. Goldman Sachs Group Inc memangkas prediksi untuk harga emas hingga 2014 mendatang. Penurunan prediksi ini dilakukan mengikuti aksi jual besar-besaran atas emas pada pekan lalu. Dalam laporannya yang dirilis hari ini (24/6), Goldman menurunkan target harga emas akhir tahun ini menjadi US$ 1.300 per troy ounce dari sebelumnya US$ 1.435 per troy ounce. Selain itu, bank asal AS ini juga memangkas prediksi harga emas tahun depan menjadi US$ 1.050 per troy ounce dari sebelumnya US$ 1.270 per troy ounce. Menurut analis Goldman, Damien Courvalin dan Jeffrey Currie, saat ini, investor mencemaskan langkah the Federal Reserve yang berencana mengurangi kebijakan quantitative easing hingga akhir tahun ini dan menghentikannya pada pertengahan tahun depan. Selain itu, pelaku pasar juga memprediksi bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan lebih cepat dibanding prediksi sebelumnya. "Momentum yang ada sekarang meninggalkan risiko besar atas posisi emas saat ini. Harga emas masih akan tertekan. Dalam jangka menengah, kami memprediksi harga emas akan terus menurun seiring kian membaiknya ekonomi AS dan kurangnya kebijakan moneter yang akomodatif," papar dua analis tersebut. Langkah Goldman ini mengikuti langkah serupa yang sebelumnya dilakukan oleh Credit Suisse Group AG dan Societe Generale SA yang juga memprediksi penurunan harga emas. Sekadar catatan, harga emas sudah merosot 23% di sepanjang tahun ini. Bahkan melihat pergerakannya sejak awal tahun, emas menuju penurunan tahunan terbesar sejak 1981 silam. Sementara itu, pada pukul 13.41 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus turun 0,7% menjadi US$ 1.282,60 per troy ounce. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News