JAKARTA. Goldman Sachs Group Inc melihat Indonesia semakin baik menghadapi fluktuasi nilai tukar dan arus keluar dana asing yang dipicu kenaikan bunga Amerika Serikat, ketimbang tahun 2013 lalu. Ketika itu, kurs negara berkembang tergilas dollar AS disebabkan taper tantrum jelang pengetatan ekonomi bank sentral AS Federal Reserve. Rupiah, yang merupakan kurs terbaik Asia dalam sepuluh tahun terakhir, tidak akan terdepresiasi siginifikan. Menurut bank investasi asal AS ini, imbal hasil hasil (yield) tinggi dari penerbitan surat utang pemerintah menjaga dari penurunan kapital. Investor asing menjual US$ 2,8 miliar saham dan obligasi Indonesia sepanjang kuartal terakhir 2016, di tengah aksi pasar meninggalkan aset berisiko setelah terpilihnya Presiden AS Donald Trump.
Goldman: Indonesia lebih kuat hadapi kebijakan AS
JAKARTA. Goldman Sachs Group Inc melihat Indonesia semakin baik menghadapi fluktuasi nilai tukar dan arus keluar dana asing yang dipicu kenaikan bunga Amerika Serikat, ketimbang tahun 2013 lalu. Ketika itu, kurs negara berkembang tergilas dollar AS disebabkan taper tantrum jelang pengetatan ekonomi bank sentral AS Federal Reserve. Rupiah, yang merupakan kurs terbaik Asia dalam sepuluh tahun terakhir, tidak akan terdepresiasi siginifikan. Menurut bank investasi asal AS ini, imbal hasil hasil (yield) tinggi dari penerbitan surat utang pemerintah menjaga dari penurunan kapital. Investor asing menjual US$ 2,8 miliar saham dan obligasi Indonesia sepanjang kuartal terakhir 2016, di tengah aksi pasar meninggalkan aset berisiko setelah terpilihnya Presiden AS Donald Trump.