KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Goldman Sachs Group Inc., perusahaan perbankan investasi asal Amerika telah mendapatkan dana US$ 1 miliar dari Mubadala Investment Co untuk mencari lebih banyak kesepakatan kredit swasta di Asia. Dilansir dari Bloomberg, Senin (26/2), Mubadala yang merupakan sovereign wealth fund (SWF) Abu Dhabi dan unit pengelolaan aset Goldman Sachs telah melakukan kemitraan untuk berinvestasi bersama di wilayah Asia Pasifik, dengan fokus khusus pada negara India. Kesepakatan ini mengikuti mandat serupa yang diterima Goldman Sachs dari Ontario Municipal Employees Retirement System pada bulan September lalu.
"Beberapa investor mungkin belum mendapatkan akses yang cukup ke pasar kredit swasta secara umum dan mereka sedang mencari lebih banyak paparan di kelas aset ini," kata James Reynolds, kepala pemberian pinjaman langsung di unit pengelolaan uang Goldman Sachs, dalam sebuah wawancara bersama Bloomberg. Ia menambahkan, bekerja sama dengan lembaga-lembaga kuat tersebut dapat menciptakan situasi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Baca Juga: Kurangi Ketergantungan Ekonomi Terhadap Minyak, Arab Saudi Bakal Menjual Saham Aramco Pasar kredit swasta senilai US$ 1,7 triliun telah naik lebih dari dua kali lipat dalam lima tahun terakhir karena investor berbondong-bondong masuk ke kelas aset ini untuk mencari imbal hasil yang lebih tinggi. Hal ini dengan cepat telah menjadi pilihan keranjang investasi para dana pensiun, yayasan, dan SWF dan menjadi sumber pendanaan utama bagi perusahaan dan perusahaan ekuitas swasta. Selama bertahun-tahun, investor di seluruh Timur Tengah tidak terlalu tertarik pada utang swasta karena kelas aset ini menawarkan imbal hasil yang terlalu rendah untuk target pengembalian mereka. Namun, tingkat bunga yang lebih tinggi dan pertumbuhan pasar secara keseluruhan baru-baru ini telah menyebabkan perubahan sentiment, tulis Bloomberg. Sementara Amerika Utara dan Eropa telah ramai dengan puluhan perusahaan kredit swasta yang mencari dan memberikan pinjaman langsung kepada perusahaan, pasar tersebut jauh lebih sedikit berkembang di Asia Pasifik. Goldman Sachs termasuk salah satu raksasa kredit swasta yang melakukan dorongan besar ke wilayah tersebut.