KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Goldman Sachs Group kini melihat peluang terjadinya resesi di AS sebesar 15%, turun dari 20% sebelumnya, karena menurunnya inflasi dan masih kuatnya pasar tenaga kerja menunjukkan bahwa The Fed mungkin tidak perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut. “Pertama, pertumbuhan pendapatan riil yang dapat dibelanjakan tampaknya akan kembali meningkat pada tahun 2024 didukung oleh berlanjutnya pertumbuhan lapangan kerja yang solid dan kenaikan upah riil,” kata kepala ekonom Goldman Sachs Jan Hatzius dikutip dari Bloomberg. “Kedua, kami masih sangat tidak setuju dengan anggapan bahwa hambatan yang semakin besar dari kebijakan moneter yang panjang dan bervariasi akan mendorong perekonomian menuju resesi," tambahnya.
Goldman Sachs Memangkas Peluang Resesi AS menjadi 15% karena Membaiknya Inflasi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Goldman Sachs Group kini melihat peluang terjadinya resesi di AS sebesar 15%, turun dari 20% sebelumnya, karena menurunnya inflasi dan masih kuatnya pasar tenaga kerja menunjukkan bahwa The Fed mungkin tidak perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut. “Pertama, pertumbuhan pendapatan riil yang dapat dibelanjakan tampaknya akan kembali meningkat pada tahun 2024 didukung oleh berlanjutnya pertumbuhan lapangan kerja yang solid dan kenaikan upah riil,” kata kepala ekonom Goldman Sachs Jan Hatzius dikutip dari Bloomberg. “Kedua, kami masih sangat tidak setuju dengan anggapan bahwa hambatan yang semakin besar dari kebijakan moneter yang panjang dan bervariasi akan mendorong perekonomian menuju resesi," tambahnya.