KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Beberapa saham perbankan China yang terdaftar di bursa Hong Kong kompak mengalami koreksi. Ini menyusul penurunan hasil peringkat beberapa bank besar oleh Goldman Sachs, termasuk Agricultural Bank of China (AgBank). Indeks Hang Seng Mainland Banks (.HSMBI) anjlok 3,6% mendekati posisi terendah empat bulan yang jadi hari terburuk dalam delapan bulan. Saham Agbank turun hampir 3% dan saham ICBC turun hampir 2%. Mengutip Reuters (6/7), Goldman telah menurunkan peringkat Agbank dari netral menjadi jual, sementara menurunkan peringkat ICBC dari beli menjadi jual.
Penurunan peringkat tersebut dikarenakan investor khawatir tentang paparan bank China terhadap utang pemerintah daerah, risiko pendapatan yang berasal dari utang tersebut, dan kekayaan yang berbeda di antara masing-masing bank.
Baca Juga: Paspampres Presiden AS Joe Biden Menemukan Kokain di Ring Satu Kompleks Gedung Putih Hanya saja, beberapa investor melihat penurunan saham-saham perbankan atas peringkat bank Wall Street tersebut dinilai berlebihan. Sebab, Eksposur bank-bank China terhadap utang pemerintah daerah bukanlah hal yang baru. “Masalah ini telah menjadi pertanyaan sejak 2018," kata Mark Dong, manajer umum Manajemen Aset Minoritas di Hong Kong, yang memegang saham perbankan China. Seperti diketahui, pemerintah daerah China telah menyiapkan kendaraan pembiayaan, dijuluki LGFV, untuk membiayai investasi infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi. Utang LGFV telah membengkak menjadi lebih dari US$ 9 triliun menurut perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) dan diprediksi menimbulkan risiko sistemik utama bagi ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Analis Goldman memperkirakan enam bank terbesar China akan meningkatkan dan mengambil lebih banyak utang pemerintah daerah dalam upaya untuk mengurangi risiko yang dihadapi oleh bank yang lebih kecil, yang berpotensi mengikis margin mereka. Goldman mengatakan pihaknya mengharapkan hasil dividen dari bank-bank China yang dicakupnya akan mencapai 4-6% tahun ini, dua poin persentase lebih rendah dari sebelum penyesuaian. Selain itu, Goldman mengatakan bahwa target pembayaran dividen dapat mengalami tekanan yang meningkat, karena pertumbuhan pendapatan yang lebih lemah dan persyaratan kecukupan modal yang tinggi.
Baca Juga: Inilah Hari Terpanas di Dunia, di Afrika Utara Suhu Mendekati 50 derajat Celcius Mereka juga merevisi perkiraan laba operasi pra-provisi yang turun untuk bank-bank besar China sebesar 5-6% tahun ini dan tahun depan. Sependapat, Jian Shi Cortesi, direktur investasi di GAM Investments, mengatakan dia melihat adanya dampak pendapatan yang terbatas dari paparan utang bank pemerintah daerah. Dirinya tidak berharap bahwa, jika utang pemerintah daerah mengalami masalah, banklah yang menanggung biaya itu. Ia berharap pemerintah pusat menanggung sebagian biayanya.
Editor: Tendi Mahadi