Goldman yakin Arab gagal tekan harga minyak



Jakarta. Mendekati pertemuan penahanan produksi yang direncanakan oleh Arab Saudi dengan mengajak para anggota OPEC dan produsen lainnya, Goldman Sachs Inc memprediksi peluang tercapainya kesepakatan dalam pertemuan ini terbuka lebar.

Mengutip Bloomberg, Selasa (23/8) pukul 12.36 WIB harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman Oktober 2016 di New York Mercantile Exchange masih merosot 1,22% di level US$ 46,83 per barel dibanding hari sebelumnya.

Pada laporan terbaru Goldman disampaikan peluang kesepakatan dicapai pada pertemuan bulan depan masih ada. Kesepakatan tersebut akan menjadi simbol koperatif yang berhasil diraih oleh Menteri Energi Arab Saudi yang baru. Setelah enam kali kegagalan sebelumnya.


Hanya saja memang menurut Goldman output freeze ini tidak akan banyak mempengaruhi banjir pasokan di pasar global. Apa yang dibutuhkan pasar untuk mengangkat harga adalah pemangkasan produksi sehingga terjadi pengurangan pasokan global baru pasar akan kembali stabil.

Meski demikian peluang gagal juga ada mengingat upaya Arab Saudi dan Iran untuk terus memperbesar pangsa pasarnya. Perkara pasokan ini akan terus menentukan arah pergerakan harga minyak sepanjang pekan ini. Selama tidak ada bukti kenaikan permintaan atau langkah yang pasti, harga akan terus bergerak tarik menarik dengan kecenderungan koreksi.

Karena hal ini Goldman memprediksi harga minyak WTI akan terus bergerak di kisaran US$ 45 – US$ 50 per barel sampai musim panas pekan depan. Sembari menanti kepastian jika benar ada kesepakatan terbaru yang akan dicapai oleh para produsen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto