JAKARTA. Partai Golkar langsung menepis keinginan Wapres Jusuf Kalla untuk berpasangan kembali dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono menyatakan, bahwa keinginan JK untuk menjadi wapres kembali, merupakan pendapat pribadi. Pasalnya, hingga saat ini Golkar tetap bertekad akan mengajukan kadernya sebagai calon presiden. "Partai Golkar akan menetapkan capres, tapi agendanya tidak hari ini," ujarnya dalam diskusi Agenda 23 di DPP Golkar, Selasa (10/1). Pernyataan tersebut dilontarkan Agung menyusul pernyataan Jusuf Kalla yang berharap akan tetap berduet dengan SBY pada tahun ini. Menurut Agung, isu yang menyatakan bahwa partai Golkar hanya akan mengajukan cawapres hanyalah wacana. Namun ia menegaskan, bahwa penetapan pasangan capres dan cawapres ditetapkan setelah pemilu legislatif April mendatang. Namun Partai Golkar sudah mulai meminta masukan pengurus daerah mengenai nama calon presiden yang akan diikutkan dalam survei internal. Proses penjaringan diperkirakan berlangsung hingga akhir Februari. "Berkas penjaringan sudah dikirim ke daerah-daerah," kata Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Rully Chairul Azwar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Golkar Akan Ajukan Capres, Bukan Cawapres
JAKARTA. Partai Golkar langsung menepis keinginan Wapres Jusuf Kalla untuk berpasangan kembali dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono menyatakan, bahwa keinginan JK untuk menjadi wapres kembali, merupakan pendapat pribadi. Pasalnya, hingga saat ini Golkar tetap bertekad akan mengajukan kadernya sebagai calon presiden. "Partai Golkar akan menetapkan capres, tapi agendanya tidak hari ini," ujarnya dalam diskusi Agenda 23 di DPP Golkar, Selasa (10/1). Pernyataan tersebut dilontarkan Agung menyusul pernyataan Jusuf Kalla yang berharap akan tetap berduet dengan SBY pada tahun ini. Menurut Agung, isu yang menyatakan bahwa partai Golkar hanya akan mengajukan cawapres hanyalah wacana. Namun ia menegaskan, bahwa penetapan pasangan capres dan cawapres ditetapkan setelah pemilu legislatif April mendatang. Namun Partai Golkar sudah mulai meminta masukan pengurus daerah mengenai nama calon presiden yang akan diikutkan dalam survei internal. Proses penjaringan diperkirakan berlangsung hingga akhir Februari. "Berkas penjaringan sudah dikirim ke daerah-daerah," kata Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Rully Chairul Azwar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News