JAKARTA. Partai Golongan Karya (Karya) berniat menggunakan jejaring sosial sebagai alat kampanye pada Pemilihan Umum 2014 mendatang. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Sharif Cicip Sutardjo mengklaim, situs jejaring sosial menjadi alat kampanye yang efektif dan efisien dalam membentuk komunitas sosial."Kalau tidak bisa menyesuaikan dengan tren ini maka partai politik akan ditinggalkan," ucapnya, pada siaran pers, Senin (25/7).Sutardjo menilai, jejaring sosial sebagai sarana yang mengakomodasi perkembangan teknologi informasi dan demografi di Indonesia. Sebab, dia menyatakan jejaring sosial ini membuat masyarakat berkomunikasi instan dan membentuk komunitas sosial. Sebagai persiapan, Partai Golkar telah mengkhususkan pelatihan jejaring sosial agar dalam tiga bulan dapat meraih porsi kader dan pelayanan masyarakat yang optimal.Golkar juga menggunakan situs jejaring sosial untuk menjangkau kader dan masyarakat lantaran kondisi demografi saat ini. Menurutnya, saat ini 65% penduduk Indonesia berusia 25 tahun-45 tahun dengan porsi 70% memiliki telepon genggam, sedangkan 30% tidak memiliki telepon genggam.Secara infrastruktur dan manajemen, Sutardjo mengakui, rencana penjangkauan kader dan masyarakat melalui jejaring sosial itu memang tidak murah. Namun, dia menjanjikan, dalam tiga bulan setidaknya seluruh pengurus Golkar beserta kerabatnya sudah terbiasa dan terkoneksi dalam satu jejaring sosial khusus dan tersentralisasi.Golkar sendiri telah menguji cobakan pengiriman dan respon pesan pendek (SMS) ke sekitar 30.000 nomor milik kader Golkar hanya dalam hitungan menit. Demo itu dilakukan menggunakan mesin pengelola pesan pendek yang dipersiapkan secara khusus dalam beberapa bulan terakhir.Dalam periode tiga bulan ke depan, katanya, penjangkauan kader dan masyarakat akan difokuskan pada pesan pendek dan website. Tahap berikutnya dilanjutkan pada jejaring sosial Facebook, Twitter, dan platform lainnya. "Kalau sudah terbiasa baru kami tingkatkan kreativitas konten dan produktivitas dari jejaring sosial Partai Golkar ini," tambahnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Golkar akan gunakan jejaring sosial sebagai alat kampanye Pemilu 2014
JAKARTA. Partai Golongan Karya (Karya) berniat menggunakan jejaring sosial sebagai alat kampanye pada Pemilihan Umum 2014 mendatang. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Sharif Cicip Sutardjo mengklaim, situs jejaring sosial menjadi alat kampanye yang efektif dan efisien dalam membentuk komunitas sosial."Kalau tidak bisa menyesuaikan dengan tren ini maka partai politik akan ditinggalkan," ucapnya, pada siaran pers, Senin (25/7).Sutardjo menilai, jejaring sosial sebagai sarana yang mengakomodasi perkembangan teknologi informasi dan demografi di Indonesia. Sebab, dia menyatakan jejaring sosial ini membuat masyarakat berkomunikasi instan dan membentuk komunitas sosial. Sebagai persiapan, Partai Golkar telah mengkhususkan pelatihan jejaring sosial agar dalam tiga bulan dapat meraih porsi kader dan pelayanan masyarakat yang optimal.Golkar juga menggunakan situs jejaring sosial untuk menjangkau kader dan masyarakat lantaran kondisi demografi saat ini. Menurutnya, saat ini 65% penduduk Indonesia berusia 25 tahun-45 tahun dengan porsi 70% memiliki telepon genggam, sedangkan 30% tidak memiliki telepon genggam.Secara infrastruktur dan manajemen, Sutardjo mengakui, rencana penjangkauan kader dan masyarakat melalui jejaring sosial itu memang tidak murah. Namun, dia menjanjikan, dalam tiga bulan setidaknya seluruh pengurus Golkar beserta kerabatnya sudah terbiasa dan terkoneksi dalam satu jejaring sosial khusus dan tersentralisasi.Golkar sendiri telah menguji cobakan pengiriman dan respon pesan pendek (SMS) ke sekitar 30.000 nomor milik kader Golkar hanya dalam hitungan menit. Demo itu dilakukan menggunakan mesin pengelola pesan pendek yang dipersiapkan secara khusus dalam beberapa bulan terakhir.Dalam periode tiga bulan ke depan, katanya, penjangkauan kader dan masyarakat akan difokuskan pada pesan pendek dan website. Tahap berikutnya dilanjutkan pada jejaring sosial Facebook, Twitter, dan platform lainnya. "Kalau sudah terbiasa baru kami tingkatkan kreativitas konten dan produktivitas dari jejaring sosial Partai Golkar ini," tambahnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News