Golkar akui kritik JK soal tak demokratis



JAKARTA. Politisi Partai Golkar Nudirman Munir sependapat dengan kritik yang disampaikan mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla. Kalla menilai, Golkar tak demokratis. Namun, menurut Nudirman, partainya tidak demokratis dalam hal penetapan calon anggota legislatif. "Soal pencalonan ARB (Aburizal Bakrie) sangat demokratis, tapi kalau soal caleg, memang masih ada teriakan-teriakan karena ada hal-hal yang tidak sesuai aturan," ujar Nudirman di Kompleks Parlemen, Selasa (3/12). Anggota Komisi III DPR ini menjelaskan, ada beberapa caleg yang nomor urutnya diubah dan ada caleg yang baru masuk mendapat nomor urut teratas. Namun, karena sudah ditetapkan, itu tak bisa diubah lagi. Oleh karena itu, ia mengatakan, kritik Kalla adalah hal yang wajar.  "Beberapa kader belum matang sebagai calon pemimpin masa depan. Kalau ARB sudah matang, tapi yang enggak matang ini pengurus di luar fraksi yang akhirnya menimbulkan friksi," kata Nudirman. Kalla kritik GolkarSebelumnya, JK menyindir partainya saat menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem, di Jakarta, Senin (2/12). Dia menilai, Partai Golkar saat ini sudah tidak demokratis lagi. Hal tersebut disampaikan Kalla kepada Ketua Badan Pemenangan Pemilu Nasdem Ferry Mursyidan Baldan, yang juga mantan politisi Golkar. "Saya rasa partai ini beda dengan partai kita dulu ya, Pak Feri. Partai kita sekarang sudah tidak bebas bicara," kata Kalla di depan ribuan kader Partai Nasdem. Kalla menilai, kader Partai Nasdem beruntung karena atmosfer demokrasi masih bisa mereka rasakan. Hal tersebut, lanjut Kalla, harus dimanfaatkan oleh mereka untuk unjuk gigi semaksimal mungkin. "Di sini kader seluruh Indonesia bisa berbicara. Berbeda dengan partai kita dulu, tidak sedemokratis daripada Nasdem ini," lanjut dia.(Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan