Golkar dan PDIP Mulai Silaturahmi Politik



JAKARTA. Peluang koalisi di antara partai-partai besar peserta pemilu terus bergulir. Kali ini giliran Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menggelar silaturahmi politik menjelang Pemilihan umum (Pemilu). Ketua umum Golkar M. Jusuf Kalla mengatakan pertemuannya dengan Ketua umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri dalam rangka menyatukan persepsi menghadapi Pemilu. "Maksud kami bertemu untuk mencapai kesepakatan, berbangsa dan berpolitik serta Pemilu jujur, adil, dan damai," ujar Kalla. Kalla sekali lagi menampik pertemuannya dengan putri tertua Bung Karno itu untuk menjajaki peluang koalisi. "Golkar menunggu hasil Pemilu legislatif," jelasnya. Sebelumnya, Partai berlogo beringin tambun itu juga pernah menggelar silaturahmi dengan Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Keadilan Sejahtera. Senada dengan Kalla, menurut Mega partai berlogo banteng gemuk bermoncong putih itu baru resmi membuka pintu koalisi untuk menjaring calon Wakil Presiden setelah mendapat hasil Pemilu legislatif. "Bagaimana berkoalisi sabar saja karena PDI-P ada ketetapan, sebelum masuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden kami melakukan Rakernas, di situ peresmian akan memilih wapresnya" kata Mega. Mega mengatakan pertemuannya dengan Jusuf Kalla adalah suatu awal pertemuan dua tokoh. Setelah pertemuan ini, lanjut Mega, maka akan terjadi komunikasi kedua Dewan Pimpinan Pusat. Pertemuan Kalla dan Mega berlangsung dalam suasana informal sambil menikmati jamuan makan siang di sebuah restoran di Jalan Imam Bonjol No. 66 Jakarta Pusat. Dalam acara ini Ketua umum Partai Golkar Jusuf Kalla hadir didampingi Agung Laksono, Surya Paloh dan Burhanuddin Napitupulu. Sedangkan Ketua umum PDI-P Megawati Soekarnoputri didampingi Taufik Kiemas, Puan Maharani, Pramono Anung, dan Tjahjo Kumolo. Kalla dan Mega juga menandatangani lima butir kesepakatan Pemilu berjudul "Kesepakatan Dua Tokoh". Lima kesepakatan itu bunyinya sebagai berikut: Perlunya pemerintahan yang kuat untuk kemajuan bangsa dan negara, membangun pemerintahan yang kuat untuk mewujudkan kemajuan bangsa dengan kesejahteraan rakyat, memperkuat sistem pemerintahan presidential sesuai dengan amanat UUD 1945 yang memiliki basis dukungan kokoh di DPR Memperkuat sistem ekonomi untuk melaksanakan program ekonomi yang berdaulat, mandiri dan berorientasi pd kepentingan rakyat, memperat komunikasi politik PDI-P dan Partai Golkar sebagai perwujudan tanggungjawab dua partai politik terbesar pemilu 1999 dan pemilu 2004 Terakhir, menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2009 secara jujur, adil, langsung, umum, bebas, rahasia serta aman, dan bermanfaat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Didi Rhoseno Ardi