Golkar heran, Nisa bela jagoan PDIP di Gunung Mas



JAKARTA. DPP Partai Golkar menggelar rapat internal sore ini membahas operasi tangkap tangan anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Chairun Nisa, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama ketua Mahkamah Kontitusi Akil Mochtar, dan seorang berinisial CN, di Kompleks Widya Chadra III, No 7, Jakarta Selatan, Rabu (3/10) malam.

"Nanti sore pengurus Golkar rapatkan masalah ini bagaimana. Saya pribadi melihat itu sebagai keteledoran pribadi yang bersangkutan," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad ketika dikonfirmasi Kamis (4/10).

Menurut Fadel kelihatannya Chairun Nisa bertindak sendiri dalam kasus ini bukan atas nama Partai Golkar karena yang diperjuangkan di Mahkamah Konsitusi (MK) adalah sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.


Chairun Nisa memperjuangkan jagoan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pasangan incumbent Hambit Bintih dan wakilnya Arton S Dohong.  "Sementara Ibu Chairun Nisa kader Golkar. Saya melihat ibu Chairun Nisa perjuangkan bukan dari jagoan Golkar di Pilkada itu.  Mungkin dia diminta tolong bupatinya karena Ibu Chairun Nisa kan dari daerah pemilihan itu," kata Fadel.

Dalam Pilkada itu jagoan Golkar adalah pasangan Kusnadi B-HalijamBarthel D Suhin.

Memang MK sedang menangani perkara sengketa Pilkada Bupati Gunung Mas. Pemilihan Bupati Gunung Mas digugat ke MK oleh calon Bupati Jaya Samaya Monong-Daldin yang diusung Partai Demokrat dan Gerindra.

KPU Kabupaten Gunung Mas telah menetapkan pasangan incumbent Hambit Bintih dan Arton S Dohong sebagai pemenang pada 11 September. Inilah yang digugat oleh kandidat lain ke MK.

Diduga Chairun Nisa ikut membantu incumbent Hambit Bintih agar gugatan Pilkada lawannya tidak diloloskan di MK. Dalam operasi tangkap tangan oleh KPK semalam Hambit ikut ditangkap KPK di sebuah hotel di Jakarta. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan