JAKARTA. Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golongan Karya Bambang Soesatyo mengatakan, gabungan partai politik yang tergabung dalam koalisi membutuhkan dana besar untuk menghadapi Pemilu Presiden 9 Juli 2014. "Kampanye pilpres itu tidak cukup Rp 100-200 miliar, butuh triliunan," kata Bambang, Jumat (16/5), di Jakarta. Dia menyatakan, masalah dana kampanye inilah yang menjadi salah satu penyebab gagalnya "perkawinan" antara Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Dia menyebut ada ketidakcocokan antara kedua partai mengenai masalah dana kampanye. "Kita harus mendapat partner yang cocok," kata anggota Komisi III DPR itu.
Golkar: Kampanye pilpres butuh triliunan rupiah
JAKARTA. Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golongan Karya Bambang Soesatyo mengatakan, gabungan partai politik yang tergabung dalam koalisi membutuhkan dana besar untuk menghadapi Pemilu Presiden 9 Juli 2014. "Kampanye pilpres itu tidak cukup Rp 100-200 miliar, butuh triliunan," kata Bambang, Jumat (16/5), di Jakarta. Dia menyatakan, masalah dana kampanye inilah yang menjadi salah satu penyebab gagalnya "perkawinan" antara Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Dia menyebut ada ketidakcocokan antara kedua partai mengenai masalah dana kampanye. "Kita harus mendapat partner yang cocok," kata anggota Komisi III DPR itu.