Jakarta.Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Nusron Wahid, optimistis pemerintah dapat mencapai target penerimaan negara dari Cukai Rokok tanpa harus memberlakukan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 78 tahun 2013 tentang Penetapan Golongan dan Tarif Cukai Hasil Tembakau Terhadap Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau. Nusron beralasan, selain hitungan produksi batangannya selama ini selalu lebih rendah, setiap tahun tarif cukai rokok juga selalu naik sekitar 7%-8%. “Terbitnya PMK 78 Tahun 2013 tidak banyak berarti dalam upaya pemerintah mencapai target penerimaan negara dari cukai rokok,” kata dia. Berdasarkan pengamatan Nusron, pendapatan negara dari cukai setiap tahun selalu melampaui target. Selama ini, Nusron menengarai, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) dan Dirjen Bea Cukai acap salah menghitung produksi rokok. Dia memberi contoh,
Golkar: Tanpa PMK, Pendapatan Cukai Rokok Tercapai
Jakarta.Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Nusron Wahid, optimistis pemerintah dapat mencapai target penerimaan negara dari Cukai Rokok tanpa harus memberlakukan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 78 tahun 2013 tentang Penetapan Golongan dan Tarif Cukai Hasil Tembakau Terhadap Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau. Nusron beralasan, selain hitungan produksi batangannya selama ini selalu lebih rendah, setiap tahun tarif cukai rokok juga selalu naik sekitar 7%-8%. “Terbitnya PMK 78 Tahun 2013 tidak banyak berarti dalam upaya pemerintah mencapai target penerimaan negara dari cukai rokok,” kata dia. Berdasarkan pengamatan Nusron, pendapatan negara dari cukai setiap tahun selalu melampaui target. Selama ini, Nusron menengarai, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) dan Dirjen Bea Cukai acap salah menghitung produksi rokok. Dia memberi contoh,