KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Persaingan antara raksasa teknologi untuk tampil menjadi penyedia produk berbasis kecerdasan buatan (
Artificial Intelligence/AI) terdepan telah memasuki fase baru. Google, anak usaha Alphabet Inc, resmi mengumumkan akan meluncurkan proyek
chatbox berbasis AI yang dinamai Bard pada Senin (6/2). Produk itu disiapkan Google untuk menyaingi ChatGPT, layanan
chatbox bikinan OpenAI, perusahaan yang didukung oleh Microsoft Inc. Kemunculan ChatGPT yang dirilis sejak November 2022 lalu menjadi tantangan baru bagi Google karena bisa menyingkirkan Google Search sebagai mesin pencarian informasi utama.
CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai menyebut Bard sebagai layanan percakapan AI eksperimental yang akan menjawab pertanyaan dan mengambil bagian dalam percakapan. "Layanan ini akan tersedia untuk tester terpilih sebelum resmi diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang," ungkapnya dalam sebuah pengumuman di blog resmi Google seperti dikutip
Reuters, Selasa (7/2). Bard bakal mengandalkan model AI yang sudah diumumkan dan dikembangkan Google sejak bertahun-tahun lalu, yang bernama
Language Model for Dialogue Applications (LaMDA). Ia menambahkan, Bard bisa diandalkan untuk memberikan beragam informasi dan pengetahuan yang ada di internet dengan kekuatan model AI Google. Google akan menggabungkan umpan balik eksternal dengan pengujian internal untuk memastikan tanggapan Bard memenuhi standar kualitas, keamanan, dan landasan yang tinggi dalam informasi dunia nyata. Pichai tidak menjelaskan secara rinci fungsi dari Bard. Namun, ia menunjukkan tanpulan awalnya bisa diakses melalui suatu kolom pencarian. Melalui kolom pencarian ini, pengguna bisa memasukkan pertanyaan atau informasi yang ingin dicari. Lalu, Google bakal menampilkan jawaban dengan bahasa percakapan yang lebih luwes, layaknya bertanya kepada seseorang. Menurut Pichai, Bard nantinya bisa digunakan untuk berbagai hal seperti merencanakan suatu acara, membandingkan film, mencari resep makan siang, penemuan-penemuan baru dari lembaga ilmu pengetahuan internasional, dan masih banyak lagi. Ia juga belum menjelaskan apa yang akan membedakan Bard dari ChatGPT OpenAI. Pichai mengatakan layanan baru ini mengacu pada informasi dari internet."Bard berupaya menggabungkan luasnya pengetahuan dunia dengan kekuatan, kecerdasan, dan kreativitas AI kami," kata Pichai.
Sementara ChatGPT telah memiliki 100 juta pengguna hanya dua bulan sejak diluncurkan. Laporan data firma analitik Similarweb mengatakan rata-rata sekitar 13 juta pengunjung telah menggunakan ChatGPT setiap hari di bulan Januari, lebih dari dua kali lipat dibandingkan bulan Desember. “Dalam 20 tahun di dunia maya ini, kami tidak dapat mengingat peningkatan yang lebih cepat di aplikasi internet konsumen,” tulis analis UBS, dilansir
Reuters. Pencapaian ChatGPT melampaui pencapaian aplikasi lain. Menurut data dari Sensor Tower, aplikasi video pendek TikTok butuh waktu setidaknya sembilan bulan setelah peluncuran global untuk mendapatkan 100 juta pengguna. Sedangkan Instagram, butuh dua hingga setengah tahun. Dengan teknologi kecerdasan buatan (AI), ChatGPT mampu menghasilkan artikel, esai, lelucon, hingga puisi. Perusahaan yang menaungi ChatGPT, OpenAI merupakan perusahaan swasta yang didukung oleh Microsoft Corp. ChatGPT, kini hadir dalam versi berbayar bernama ChatGPT Plus. Paket berlangganan tersebut dipatok seharga US$ 20. Pelanggan ChatGPT Plus bakal mendapatkan akses prioritas terhadap layanan ChatGPT.
Editor: Dina Hutauruk